Setelah Berjuang Untuk Hamil, 2 Tahun Tidak Haid, dan Bebas dari Nyeri Endometriosis
Sunday, April 25, 2021Bismillahirrahmanirrahim.
Hai, semalam ini tapi saya belum bisa tidur. :).
Jadi saya mau cerita saja, melanjutkan kisah Endometriosis yang pernah saya tuliskan di blog ini. :)
Kalau teman-teman mengikuti (berasa seleb aja ada yang ngikutin wkwk 😅), iyap saya Endometriosis Survivor yang terus berjuang untuk sehat. :)
Oh ya, sebelumnya saya juga pernah menulis artikel mengenai endometriosis di media daring. Boleh dibaca ya, agar punya sedikit gambaran mengenai apa itu endometriosis.
Silakan klik tautan ini ya:
Endometriosis Ancam Kualitas Hidup Perempuan
Kehamilan ialah salah satu impian yang alhamdulillah Allah ijabah. Bagi seorang pengidap endometriosis, inilah momen yang dinanti-nanti, karena inilah jalan pengobatan yang terbaik.
Segala upaya dan pencarian pendapat dari banyak dokter yang saya temui, semua menyatakan: "enggak ada obatnya Bu kecuali kehamilan."
Dan demikianlah akhirnya Allah dengan Maha Penyayangnya meridai saya merasai sembilan bulan kehamilan, persalinan, hingga masa menyusui sampai Jumat lalu, 23 April 2021, saat bayi-bayi genap berusia 1 tahun saya kembali merasakan haid. Itu artinya Allah beri saya waktu selama kurang lebih hampir dua tahun (1 tahun 9 bulan) bebas dari rasa nyeri haid, masyaallah Allahu Akbar! Panjang sekali, sebuah anugerah yang sangat saya syukuri. 😭
Masa kehamilan saya ibaratkan "cuci rahim" bersih-bersih hormonal, reset ulang karena semua hormon organ kewanitaan bekerja. Meski saya melalui masa kehamilan yang tidak mudah, saya bersyukur dengan prosesnya, mudah-mudahan menjadi ajang mengembalikan kesehatan reproduksi saya.
Jujur, saat mendapati haid pertama kemarin, saya deg-degan juga. 🙈 Ada rasa takut, bagaimana rasanya? Apa masih senyeri sebelumnya? Atau seperti apa?
Alhamdulillah, ternyata haid pertama ini BEBAS NYERI. 😭 Tidak ada pegal-pegal pinggang hingga pinggul. Tidak ada begah, tidak ada rasa tidak nyaman, tidak ada perut membesar seperti hamil muda, tidak ada mules-mules. Allahu Akbar!.
Saya hanya merasakan pusing (berasa seperti kurang darah), lemes, gak bisa konsentrasi kerja, sedikit tidak bergairah, dan agak terganggu tidur. Untuk keluhan yang ini saya juga kurang paham apakah ada hubungannya dengan menyusui. Wallahualam.
Mudah-mudahan haid-haid seterusnya juga demikian. Amin ya rabb. Mudah-mudahan ini juga menjadi pertanda bahwa rahim saya sedang dalam masa sehat-sehatnya. 💕💕
Jadi, setelah mendapatkan haid pertama ini, yang artinya rahim siap untuk masa reproduksi lagi, insyaallah saya ingin mengencangkan ikhtiar hamil lagi. 😊
Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa hal yang sangat memengaruhi kesehatan organ reproduksi:
- Asupan makanan. Jaga makanan dan minuman yang masuk ke badan, sayangi tubuh kita. Jaga amanah Allah ini. Saya suka diledekin "kalau Mbak Nurin pasti ndak mau kan makan-makanan gorengan gini, maunya yang rebus-rebus." Awalnya agak ngerasa gimanaaa gitu, sekarang mah saya relaaaa mau dikatain apa aja, yang penting SEHAT. :) Saya kepingin sehat, ibadah kuat, dan wafat dalam keadaan bugar bukan karena penyakit. Perbanyak makan makanan alami, yang Allah tumbuhkan di atas muka bumi, yang tidak banyak proses, batasi gula garam, hindari gorengan juga tepung, banyak minum air putih. Terapi bersih-bersih badan dengan makanan yang Allah sebut khasiatnya di dalam Alquran seperti madu, zaitun, kurma, dsb.
- Olahraga teratur. Ini juga masih jadi peer, 😄 belum bisa meluangkan jadwal tetap selama masih menyusui dua bayi (alesyan yak 😁). Untuk olahraga, baru bisa netapin target minimal 15 menit jalan kaki dalam sehari.
- Hati yang pemaaf. Memiliki hati dan jiwa yang bersih dan lapang.
Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.
0 komentar