Helo! tiada angin tiada hujan mendadak ngomongin perawatan 😁 kayak bukan saiyah banget yaks 😅. Tapi ngomongin soal hair care, skin care sampai foot care buat wanita itu emang nyenengin banget gengs! jadi baiquelah yuks kita omongin ini. (((KITA?))) saya aja kali yang pengin gedabrus kali ini. 😄
Sebelumnya DISCLAIMER: kalau yang bakal saya tulis di sini bertabur merk-merk. 🙏 Sungguh ini tidak ada hubungannya dengan iklan, tapi beneraan review dari penggunaan produk yang saya gunakan sehari-hari. Mengenai khasiat tidak akan saya paparkan secara detil, boleh dicari tahu sendiri nanti, kebanyakan adalah hasil pencarian atas jiwa penasaran saya dari banyak sumber terutama jurnal-jurnal penelitian. 🙏 Mohon maaf atas tidak rapinya pustaka 😆🙏.
Terlihat cantik, bersih dan menawan umumnya adalah impian setiap perempuan ya. Sejak remaja dulu saya sudah tertarik coba-coba berbagai macam jenis kembang ibu di rumah (ibu saya pencinta bunga dan tanaman eniwei) untuk diaplikasikan sebagai perawatan. 😁 Zaman itu saya sangat polos engga ngerti kenapa teman-teman sebaya saya di kelas sibuk bawa bedak tabur yang disimpen dalam lipetan kertas, bawa lipen dengan warna-warna natural, parfum dan macem-macem. Sementara saya bawaannya masih hobi ngulek daun pacar atau ngepanasin madu di akhir pekan buat maskeran. 😂
Masa balita sampai SD kalau main, saya suka bereksperimen metikin kembang ibu (ceritanya pengin mandi kembang 7 rupa 😜) dari mawar, melati, kenanga, dan kembang terfavorit yakni kembang sepatu. Itu favorit banget karena isi kelopaknya bisa dipakai mainan hidung pinokio 😂. Bakalan betah mainan berjam-jam di rendaman bak yang penuh bunga-bunga (beruntung punya ibu sabar ya, bunga baru mekar pasti diambilin anaknya 😂). Setelah dewasa saya baru tahu kalau rendem-rendeman terutama bunga sepatu banyak banget manfaatnya buat kulit kalau dipakai mandi. Haha.
Naik dikit masa SMP-SMA, hobi marut-marutin buah-buahan mulai dari timun, pepaya, bengkoang, dan lain-lain buat eksperimen maskeran, 😂. Bapak saya sampai kayak shock gitu ngeliatin anak remajanya yang suka aneh, entah bikin ramuan dicampur madu, entah jeruk nipis, macem-macemlah dibikin di muka 😅. Saking khawatirnya, sampai ditegur Bapak, "Mukanya jangan sering diapa-apain, nanti malah jerawatan" 😂. Kepikiran jadi Bapak di zaman itu, mungkin rada gimana gitu ya ngeliat tingkah anak remajanya. 😂 Anaknya padahal selow wae, "Gak papa Pak, ini tuh cuma kates ... " palingan cuma saya jawab gitu. 😅
Sampai dewasa, saya semakin perhatian dengan yang namanya PERAWATAN. Alasan paling mendasar, ialah sebagai bentuk ibadah, penjagaan amanah dari Allah Sang Pencipta. Prinsip yang senantiasa saya pegang teguh adalah, bahan-bahan perawatan mestilah HALAL dan TAYIB. Halal saja tidak cukup, tapi juga harus baik, aman untuk kesehatan dalam penggunaan jangka panjang. Makanya saya aslinya seneng pakai yang gak macem-macem. Khusus untuk wajah, buat saya gak bisa coba-coba karena saya sayang sama kulit wajah 😘. Saya belum pernah pakai krim dokter, pernah cobain krim wardah satu kali sampai habis, produk perawatan Nu-Skin sampai habis juga (kurleb setahun apa ya), lalu beralih ke krim HPAI, dan sekarang sedang bersiap untuk melepas segala macam krim.
Sekarang saya memang lebih berhati-hati, dan memilih untuk teliti terhadap komposisi semua bahan yang saya gunakan untuk tubuh. Semakin banyak ingredient dalam suatu produk yang notabenenya dominan sintetis biasanya saya tinggalin, pegel juga euy ngubek-ngubek kandungannya ini nih maksudnya apa, kode ini apa (yah, saya sampai sedetil itu sekarang 😅). Tidak ketinggalan, saya juga mulai membiasakan membaca serta mencari tahu, EFEK SAMPING penggunaan produk. Segitunya? iya karena ada bahan-bahan tertentu yang memiliki efek samping. Memang sih, dosisnya sedikit di produk, masih dalam batas ambang diperbolehkan, tapi kalau dipakai tiap hari, terus menerus, masuk ke dalam pori-pori kulit, masuk dalam tubuh, nah ini yang dikhawatirkan. Jadi bagaimana baiknya? BERALIH KE PRODUK HALAL TAYIBAN ALIAS AMAN. 😘
Gunakan logika juga. Misalnya kita nemu produk yang cocok banget di kulit (wajah terutama), begitu dilepas kulit langsung bereaksi, kusam, bruntusan, kemerahan atau itu produknya diklaim berbahaya bagi janin dan saat menyusui. Kalau pas hamil disuruh ngelepas karena dikhawatirkan membuat efek cacat pada janin, ini produk kandungannya gak aman dong? isinya apa aja memang? cari tahu dan baca. Kalau bahannya tayib, mestinya gak ada bedanya, bisa dipakai kapanpun, dan tidak membahayakan. Juga dipikirkan lurus-lurus, kalau suatu waktu kulit kita sampai KETERGANTUNGAN terhadap suatu produk tertentu. Ada apa dengan produknya? cari tahu. Oh ya, lebih berhati-hati juga terhadap krim racikan yang tidak bisa kita ketahui ingredientnya. Kesimpulannya mah: mengetahui jenis bahan perawatan tubuh yang berbahaya dan memahami isi kandungan suatu produk itu penting. 😉
Panjang amat pembukanya, udah kayak preambul UUD 1945, haha 😝
Okays, kita lanjut cerita mengenai apa saja produk perawatan yang sekarang saya gunakan ya 😊:
1. Squalane Oil
Minyak Squalane ini sangat terkenal dengan khasiatnya yang melimpah untuk kulit. Minyak ini bisa diekstrak dari ikan ataupun tanaman. Fungsinya sebagai antioksidan, pelindung sinar uv, anti aging, dan banyak macem. Saya pakai squalane sebagai serum wajah saat malam hari, pelembap sebelum menggunakan foundie atau sehabis mandi, pelembap bibir, dan vitamin rambut.
Cara pakainya, ambil sedikit saja, lalu tepuk-tepuk. Namanya minyak, ya dia oily banget, jadi pakenya juga gak perlu banyak-banyak. Saya menggunakan Squalane Deep Beauty dari produk HPAI.
2. Extra Virgin Olive Oil
Zaitun ini termasuk pohon yang diberkahi. Ia merupakan salah satu sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah. Saya sudah pernah membahas tentang zaitun ini di sini: Make Up Remover Zaitun HPAI.
Yup, saya pakai zaitun salah satunya untuk make up remover. Selainnya, saya gunakan sebagai lotion sehabis mandi dan sebelum tidur, yang dioles ke seluruh tubuh. Saya juga mengonsumsinya setiap hari, diminum atau dijadikan campuran makanan.
Untuk produknya, selalu beli yang kandungan labelnya EXTRA VIRGIN OLIVE OIL, karena tingkatan zaitun itu macem-macem, kualitas terbaiknya ada di extra virgin.
Sebelumnya saya menggunakan produk HPAI, saat ini beralih membeli merk lain dengan netto yang lebih banyak, karena cepet abis, diminum berdua sama suami. 😅
Omong-omong definisi MINUM ini gak sama kayak ngeteh atau ngopi ya, 😅 sekali minum paling 2-3 sdm, dan kami biasa konsumsi dua kali sehari.
3. Fresh Fabil 3 in 1 Deodorant Spray
Nemu produk ini baru dua bulan yang lalu, dan seneng banget bisa hijrah produk, yeey. 😄 Terganga dapetin deodorant yang isi kandungannya itu tawas, daun bidara, lemon, lidah buaya, daun sirih, mentimun sama selasih. Ini bahan yang amaaaan sekali gengs dipakai saat ibadah umrah ataupun haji.
Kenapa bisa sesuka ini? karena zaman sekolah dulu, saya juga deodorannya ngeracik sendiri dari salah satu jenis tawas yang banyak dijual di pasar haha 😅, jadi tahu rasanya pakai tawas itu ya kek gitu rasanya, dan gak ada bau wanginya, ya kayak disemprot air biasa aja gitu. Sekarang-sekarang entah mengapa kemageran buat racik-racik bahan melanda 😁, padahal zaman saya sekolah dulu engga pake gugling-guglingan, kadang ngawur karena penasaran aja ntar jadinya kayak apa ya. 😂
Sekarang di internet sangat melimpah informasi mengenai cara membuat deodorant tawas sendiri. Kelebihannya tawas selain alami, ia punya kandungan yang memutihkan ketiak. Kalau dipakaipun, tidak membuat ketiak hitam. Bye bye ketiak hitam 😅. Silakan bisa dicoba eksperimen bersama putra putrinya di rumah lo!. 😊
4. Fresh Herbal Fabil Mud Foam Charcoal
Masih keluaran dari produk yang sama dengan deodorant, Fresh Fabil ngeluarin 3 in 1 Facial Form. Ingredientnya daun bidara, lumpur Bentonite, Mentimun, Lumpur Kaolin, Ekstrak Akar Manis, Fenugreek dan Minyak Zaitun. Buat yang suka maskeran, pasti udah gak asing lagi sama lumpur bentonite dan kaolin dari jenis tanah liat yang punya banyak manfaat ini. Hanya saya masih menimbang kandungan Kojic Dipalmitate yang ada di dalam produk ini. Terlepas dari itu semua, produk ini memiliki kandungan yang baik untuk kulit. Pas dipake kerasa banget lumpurnya, juga ada bau-bau aroma khas dari bahan lainnya. Kerasa enaklah cuci muka pakai ini. 😉
5. Kayu Siwak
Saya barusan banget cobain challenge menggunakan kayu siwak 😄. Rasanya? ternyata enakuen. Pakai siwak itu kerasa seger, keset, bersih, dan gak bau mulut. Kayak ada mintnya gitu di mulut.
Ini bermula saat penasaran dengan hadis Rasulullah mengenai keutamaan bersiwak menggunakan kayu siwak. Setelah mempelajari dan baca-baca, masyaallah takjub ternyata semua bahan yang dibuat dalam pasta gigi pabrikan itu semuanya ada di dalam siwak. Siwak juga mengandung anti bakteri alami dan dapat menstimulus enzim di dalam mulut. Kandungan di dalam akar siwak juga punya banyak manfaat untuk pencernaan. Penggunaan siwak juga diakui oleh WHO, dan dianjurkan. Selain keutamaan kesehatannya, yang paling penting adalah mengikuti sunah rasulullah yang sangat menyukai bersiwak.
6. Sabun Mandi Kutus-Kutus Tamba Waras
Nyobain produk sabun mandi kutus-kutus dari Tamba Waras ini baru sekitar semingguan. Dibuat dari residu rempah kutus-kutus yang membuat kandungan di labelnya hanya dituliskan: minyak kelapa murni, minyak zaitun dan 49 rempah-rempah kutus-kutus. Teman-teman bisa mengunjungi webnya di : https://www.tambawaras.co.
Baunya enak wangi, khas rempah tapi gak bau rempah 😅, trus ada butiran kayak scrub gitu yang berasa lagi luluran kalau pakai sabun ini. Karena sabunnya batangan, saya pakainya dipotong kecil dulu, biar tahan lama. Untuk sementara ini, pilihan saya ke sabun ini. 😊
Minyak kutus-kutus fenomenal sekali belakangan ini. Penemunya bernama Servasius Bambang Pranoto dari Bali. Racikan minyak ini sejatinya ialah mengumpulkan sekitar 49 jenis bahan tanaman obat. Isi rempah diantaranya adalah minyak kelapa, sereh, purwoceng, gaharu, temulawak, jahe, kunyit, jintan hitam, daun neem, daun ashitaba dan berbagai macam bunga-bungaan. Intinya ini kumpulan rempah dari daun, batang, akar dan buah jadi satu trus dibuat jadi minyak. Nah! residu dari minyak ini, ampasnya gitulah ya, dibuat jadi sabun.
Kalau baca-baca proses pembuatan di webnya, luar biasa jiwa penasaran penemunya. Emang kok main racik-racikan itu nyenengin apalagi kalau eksperimen ambil-ambil bunga buah atau rempah. 😄
7. Masker Telur Ayam Kampung
Nomor tujuh ini produk alam ya 😅. Biasanya saya ambil langsung dari kandang ayam Pak Suami yang baru bertelur. 😂 Buat apa? buat bersihin komedo dan maskeran. Sungguh sangat efektif 😄. Resep ini dulunya dapat dari Kak Octa Nh (blognya udah gak ada ya? 🙏 Terima kasih Kak 😊) udah lama banget dikasih tahunya, trus masih saya kerjain sampai sekarang alhamdulillah.
Komedo di sekitaran hidung itu kan banyak banget ya, kalau kita ke salon biasanya suka dicungkil-cungkil gitu kan ya, dan itu SAKIT PAKE BANGET. Prosesnya itu sampai bisa bikin kita teriak-teriak dan trauma (pengalaman 😅) nah pakai PUTIH TELUR ternyata efektif sekali mengeluarkan kotoran komedo di area hidung, dagu dan sekitarnya.
Caranya: pisahkan putih telur dan kuningnya. Ambil beneran putih telurnya saja (kalau kecampur dikit aja udah gak begitu fungsi dia), kocok pakai garpu sampai ngembang. Ambil kapas kecantikan, masukkan ke telur yang udah ngembang (jangan basah banget ya), peres, buka kapasnya, ambil bagian-bagiannya biar gak ketebelan, trus tempelin ke wajah yang banyak komedonya. Mirip kayak pakai pore pack. Sisa putih telur olesin ke bagian wajah lainnya. Tunggu sampai benar-benar kering, trus angkat pelan-pelan. Niscaya! semua komedo bahkan akar-akarnya nempel di kapas, PANEN! 😅. Bersihkan wajah.
Kuningnya? bisa dipakek buat maskeran sesi kedua. 😄 Tapi kalau kuning telur gak usah dikocok, masih utuh gitu diolesin aja ke wajah sampai kering. Bilas. Trus ambil es batu kecil, gosok-gosok ke wajah. Seger!. 😉 Kalau masih ada sisanya juga? goreng buat dimakan. 😂
Tantangan banget buat saya itu kadang mecahin telur yang beneran kepisah putih sama kuningnya. Suka zonk, pas ditumpahin eh kecampur duluan. Terus aja gitu, nanti udah telur keempat atau kelima baru sakseis. 😂 Berasa kayak mau ngeracik kue ngabisin banyak telur. Nah itu telur-telur yang gak kepake bisa dimasak. 😅
Kalau gak punya telur ayam kampung? telur ayam ras bisa, telur bebek bisa. Saya pernah cobain ketiganya.
Jenis masker yang lainnya bisa gunakan bahan apa saja yang kebetulan ada di rumah. Ada tomat ya tumbuk, adanya timun ya parut, ada alpukat hancurin tambah madu, gak ada apa-apa ya cukup air wudu. 😄
7. Lulur Kunyit
Manfaatin bahan masakan di rumah jangan tanggung-tanggung! 😄. Kunyit yang murah meriah dan mudah didapet ini bisa lo dipakai sebagai lulur. Rasanya dingin semriwing. 😅 Bisa pakai kunyit bubuk atau kunyit yang dihancurin (parut atau blender), boleh ditambah minyak zaitun biar teksturnya sedikit kental. Cara pakainya kayak luluran biasa, didiemin dulu trus digosok-gosok. Niscaya kuning semua, haha. 😂
Karena sekarang saya anak kos yang gak punya blender, cukup cobain kunyitnya aja.
Tapi kalau ada blender, bisa cobain beras (yang udah direndem kurleb 15 menit) tambah kunyit kencur dan perasan jeruk nipis. Cobain sensasi lulurannya 😉
Manfaat lulur kunyit? boleh digugling 😅, ini juga jenis lulur yang banyak dipakai para puteri keraton zaman dahulu kala lo!.
Jadi mulai sekarang kalau beli rempah kayak kunyit jahe kencur beli sekalian sekilo! 😂 (serius saya ngelakuin ini), sampe penjualnya heran beli kok banyak banget kayak penjual warteg 😅. Padahal itu rempah selain dipakai masak, saya pakai buat bikin jamu dan bisa buat luluran, haha.
Gak pengin kunyit? bisa kopi, atau coba-coba resep lulur yang lainnya.
8. Botanical Shampoo
Ini sampo yang udah lama banget gak habis-habis. Belinya waktu itu di mal. Sengaja cari karena waktu itu di rumah ada yang ketombean agak parah. Di label ingredient hanya tertulis tiga bahan, ada tulisan no SLS, no mineral oil, no PG, no animal testing. Agak gak mudah menemukan bahan toiletris yang no SLS, karena hampir-hampir ada di seluruh produk makanya nyobain yang merk ini.
Hanya untuk penggunaan seterusnya, masih mencari yang produk lokal. Jadi untuk sampo masih kayak jadi peer pencarian produk yang tepat. 😉
9. Air Garam Dapur
Biar ujungnya ada kakinya. 😅 Air hangat dicampur garam dapur buat rileksasi kaki. Enak banget. Kalau mau bebersih kaki, bisa juga gunakan garam dapur dan minyak zaitun. Belum nyobain pakai garam himalaya sih, sayang itu kan garamnya mahal. 😅 Cara ini bisa dicobain sesekali untuk perawatan kaki. Tapi saya jarang, biasanya hanya ngerendam air hangat sama garam, atau selalu ngolesin kaki dengan minyak zaitun saja.
Alhamdulillah yeey, sudah semua. Mau genapin jadi sepuluh belum keluar idenya. 😅 Ini saja sepertinya sudah cukup banyak ya.
Jadi insyaallah ini semua jenis perawatan yang saya gunakan, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Masih banyaaaaak bahan alam yang bisa kita pakai. Misalnya lidah buaya, ini baik banget buat rambut. Air rendaman mawar, bisa buat semprotan wajah (itu lo kayak yang dipakai kalau pada lagi make up an). Minyak kemiri buat numbuhin rambut. Air rebusan daun sirih bisa sesekali untuk membasuh area intim. Masker dari daun bidara dan banyak lagi. Tapi saya sudah lama tidak menggunakannya, karena gak punya tanamannya di rumah tinggal yang sekarang. 😅
Semoga bermanfaat ya teman-teman. Terus semangat untuk mempelajari bahan kandungan aman untuk tubuh kita. Salam hangat. 😘