Cinta

-175- Mengenali Tabiat Perempuan

Tuesday, December 08, 2015



Senja mulai bertandang, Nisa yang sedari tadi bolak-balik mengambil jemuran di belakang, tak dapat menyembunyikan keresahannya. Apa kata Mas Joko barusan? Mencarikan asisten rumah tangga? Nisa mengambil segelas minuman dingin di kulkas, mencoba menenangkan perasaan.

“Hah, aku gak lagi bermimpi kan?”, bangun Nisa, bangun, Nisa mencubit lengannya beberapa kali, aih, ini jelas bukan mimpi. Aaaaa… senangnya, Nisa senyum-senyum sendiri,
“akhirnya Mas Joko sadar juga betapa menderitanya aku selama ini, ihihi”,  uhuk, Nisa tersedak,

“aduh, aduh, tapi gimana ya, kalau ada orang lain di rumah, kan jadi gak leluasa mau ngapa-ngapain, gak leluasa juga kalau lagi pengen dandan ala-ala cat woman gitu loh”, pikiran Nisa mendadak kalut.

Selama ini bukannya Nisa tidak capek. Capek sih, tapi Nisa tipe perempuan yang ingin segala sesuatunya sempurna. Di matanya, ia ingin menjelma menjadi sosok perempuan serba bisa. Bukannya tidak ingin mencari asisten untuk di rumah, ingin sih, tapi Nisa selalu merasa bahwa menciptakan pendidikan yang lebih baik untuk anak itu ya tanpa ada orang lain di rumah, kecuali ia, Mas Joko dan Farah. Selama ini, ia juga sudah menggunakan jasa day care untuk Farah, meskipun tetap saja Nisa cerewet sekali. Selalu saja merasa kurang, tak sampai hitungan tahun, sudah tiga kali ganti day care. Tapi kalau Mas Joko sudah menawarkan, Nisa bimbang juga, kalau ditolak sekarang, nanti-nanti mungkin Mas Joko bakal berubah fikiran.

“Supaya kamu gak terlalu capek Nis, kamu kan sudah kerja seharian, dari pagi sampe menjelang maghrib, akhir-akhir ini pekerjaan Mas juga bertambah banyak, jadi gak bisa bantu-bantu kamu di rumah, apalagi kita kan punya Farah, kasihan dia kalau harus ikut dibawa ke kantor terus”, kalimat Mas Joko terngiang kembali di telinga Nisa. Iya, sejak awal menikah, Nisa memang meminta persetujuan Mas Joko supaya mau membantu Nisa di rumah.

“Aku kan sudah bantu kamu cari nafkah, jadi di rumah kamu juga bantu aku ya, semua pekerjaan rumah kita kerjain bareng-bareng ya”, begitu kata Nisa di awal pernikahannya dulu. Joko, laki-laki keturunan Jawa nan kalem plus sabar itu, tanpa diminta juga begitu ringan membantu, setiap dua hari sekali pergi ke pasar membeli bahan masakan, membelikan semua catatan belanjaan dari Nisa mulai bawang-bawangan, bumbu, sayur sampai ikan. Seminggu sekali membantu Nisa mencuci pakaian, menjemur pakaian sampai melipat pakaian. Mencucikan piring setelah Nisa selesai memasak, dan membantu hampir semua pekerjaan di rumah.

Tapi pekerjaan di bulan-bulan padat menjelang Sensus Ekonomi 2016 ini, membuat Joko tak lagi dapat leluasa membantu semua pekerjaan di rumah. Nisa pun beberapa pekan terakhir banyak mengeluh, ya pusinglah, akhir tahun berkutat dengan serapan anggaran yang harus mencapai angka 90 persen, ya capeklah, dengan setumpuk pekerjaan teknis yang belum terselesaikan, beberapa kali juga mengajukan protes ke Joko, karena merasa sendirian mengurus rumah dan Farah. Ya, Nisa dan Joko, adalah sepasang suami-isteri yang mengabdi di Biro Persejodohan Sekantor, eh, Badan Pusat Statistik (BPS). Apah? Masih ada yang belum tahu itu kantor apaan? Itu lho badan yang kerjaan utamanya nyensus dan nyurvei. :).

“Iya deh, tapi carinya, jangan yang muda ya, (apalagi yang baru tamatan SMA, ish ogah, ntar saingan, :p), jangan yang cantik (syarat yang penting banget inih, ^^, biar gak sewot karena kalah cantik), yang berumur, tuaan dikit, 40 an ke atas lah, yang pinter masak (supaya Nisa bisa sekalian ikut belajar masak, jangan cuma sayur bening sama tempe goreng doang), yang gak suka nonton tivi, apalagi sinetroniyah, apalagi gosipiyah indonesiah, haram Mas…haraamm…”, Nisa menyerocos panjang meminta persyaratan kualifikasi asisten rumah tangganya.

“Iya…iya… tapi kamu jangan berharap yang sesempurna itu juga Nis, susah nyarinya ntar”,
Ah, biarin aja. Kalau mintanya sama Mas Joko mah gak bakalan dapet, kalau mintanya sama sang pemilik manusia, rajanya manusia, pasti banyak stoknya. Jadi, berbekal selembar kertas, coret-coretan sepanjang senja tadi, seusai sholat maghrib dan melaksanakan  sholat istikhoroh Nisa lantas menengadahkan tangan meminta, “Ya robb, jika memang memiliki khodimat ini baik untukku, aku minta seorang khodimat yang hatinya dekat dengan engkau, mencintai majelis ilmu, mudah diajak kepada kebaikan, bisa membantuku mendidik Farah sesuai tuntunanmu, bukan seorang yang muda lagi cantik sehingga tidak menjadi fitnah diantara kami berdua, yang sabar, yang tidak suka mengumbar aib atas apa yang telah di lihatnya di dalam rumah kami, yang memberikan nilai tambah bagi keluarga kami, tidak menyusahkan, dan membawa kami semua menuju keridloanmu”

“haish, Nisa norak nih, mau ditawarin asisten rumah tangga aja, udah galau kayak mau milih jodoh, ketahuan banget kelamaan hidup susah, haha..”, sebagian batin Nisa bergejolak.

please ya, sahabat rosul itu kehabisan garam aja, menengadahkan tangan lho, minta sama Allah”, batin yang lain dengan segera menimpali.

Setelah dua hari dua malam menggalau ria menanggapi tawaran Mas Joko, tepat di hari ketiga, menjelang tidur, Joko kembali membuka percakapan,

“Nis, Mas rencana mau pasang ac sama beli tivi baru nih, buat dipasang dikamar kita, gimana menurut kamu?”

“he? Buat apa Mas?”

“ya supaya kamu bisa enak, istirahatnya nyaman, bisa sekalian sambil nonton acara kesukaan kamu, gak rebutan juga nanti sama khodimat kalau sudah datang ke rumah”. Bukannya senang, Nisa malah mematung, reflek meletakkan telapak tangannya di dahi Joko,

“kamu lagi gak salah minum obat kan Mas?”, hehe.
_____________________

Sebulan yang lalu, saat Nisa dan Joko mendapat kesempatan dinas ke luar kota, waktu itu Joko langsung mengajak Nisa mengunjungi counter hp.

“Buat apa Mas?”

“Udah ikut aja"

"Kamu suka yang mana?"

"Tapi kan hp Nisa masih bisa dipake Mas", 

"Iya, Mas kasihan aja sama kamu, hpnya suka nge-hang gitu, belum lagi suka susah dapat sinyal, lemot. Lagipula kamu kan suka nulis, baru buat blog juga, jadi ini bisa kamu pake modal, supaya lancar buat hobi kamu itu"

"Eh, tapi Mas, ini kan masih bagus, sayang  banget, entar mau diapain...", Nisa masih saja menyerocos panjang lebar membela hp lamanya, hp kesayangannya, hp tiada duanya, meskipun iya sih tombol-tombolnya sebagian sudah pada rusak, susah dapat sinyal,buka facebook saja tunggu tengah malam, mau ditukar tambah, sudah ditolak duluan sama toko, kata Mbak penjaga counter
"haduh bu, ini rusaknya parah". Tapi, Nisa tetaplah Nisa, perempuan sederhana, -sedikit ndesit juga iya-, kalau punya barang, apapun itu, kalau belum bener-bener rusak ya disayang-sayang. Makanya, tampilan Nisa itu jauh sekali dari rupa-rupa sosialita. 

"Ya sudah Mbak, ambilkan yang ini aja, tolong dibikinkan nota, sekalian di isiin aplikasinya"

"Eh, Mas, tunggu dulu, kamu serius mau beliin aku itu?", Nisa setengah berbisik di telinga Joko,  khawatir didengar oleh si Mbak counter, sambil metotot, mimik muka serius. Sementara Joko, mengangguk, mantap. 

"Tapi itu kan, harganya...", masih memasang muka serius.

"Iya, serius. Ini Mas beliin sekalian yang RAM nya besar, kualitas foto yang paling bagus, supaya menunjang kegiatan kamu yang lagi belajar fotografi", 

"ssserius Mas?", Nisa memasang wajah datar. Padahal dalam hati, Nisa jejingkrakan, iiiiihhhha....senang gak ketulungan. Ini kan, tipe keluaran terbaru, yang baru muncul iklannya di tivi itu kan? haduh...haduh...jadi gak sabar nih buat update status. :)

______________________
Dua bulan yang lalu,
"Mas, makasih ya udah mau ajak aku jalan-jalan", Nisa menggandeng tangan Joko dengan mesra,

"Iya, mumpung Farah lagi sama Mbah Utinya, kita kan udah lama sekali gak jalan",

"Iya Mas, Mas tahu aja kalau Nisa paling suka diajak nge-mall, cuci mata hehehe....nanti kita ke lantai dua ya, katanya lagi ada diskon gede-gedean tuh Mas disono, pengen beliin Farah baju-baju lucuk nih, sekalian kan kalau ada kemeja-kemeja diskonan,, tuh-tuh lihat tuh, ada tas branded lagi diskon 50 persen, wuaaaaa.....ada toko berlian mas, berlian... yuk-yuk lihat-lihat doang yuk...", mata Nisa membelalak, seperti serigala kelaparan yang bertemu mangsa.

"aduh, cantik banget yang ini, yang ini juga... aduh,,, impian banget inih Mas, punya yang beginian...", Nisa sibuk mencoba lepas-pasang cincin.

"kamu suka sama yang itu?",

"iya Mas, cantik banget yang ini.. coba lihat, cocok kan di jari manisku.." Nisa memasang senyum yang paling menawan, sumringah.

"udah, gak usah dilepas lagi kalau gitu..."

"maksudnya Mas mau beliin gitu?",

"kalau iya gimana?"

"ssseriusss??? tapi Mas, ini harganya... mata berliannya ada 20 biji yang ini, atau Nisa ganti yang lain aja ya, eh tapi ini yang paling cocok nih, Nisa paling suka, aduh bingung nih, galau...galau..."

"ambil saja yang itu, gak papa, sebagai hadiah dari Mas untuk ulang tahun kamu delapan bulan lalu",

"Mas, makasih banyak ya, alhamdulillah, aku sayang banget sama Mas... makasih ya Mas", mata Nisa mendadak berkaca, hari itu Nisa menggenggam tangan Mas Jokonya dengan sangat erat, lebih erat dari hari-hari biasanya, senyumnya terkembang, lebar, bibirnya tak henti memuji Joko.
"makasih banyak ya Mas, makasiiiiiihhh banget, Mas udah perhatian sama aku".
_______________________


Perempuan. Ya, perempuan. Kali ini saya ingin membicarakan tentang perempuan, yang hobinya berdandan dan cinta mati dengan berlian, hehe (pasti ada yang protes, gak semuanya keuleussss), :).

Banyak laki-laki yang tidak sadar, bingung, bagaimana cara menghargai wanitanya. Sementara perempuan, merasa banyak laki-laki bersikap dingin, cuek, acuh terhadap pasangannya, hanya karena lupa tanggal ulang tahun saja, perempuan bisa marah tiga hari tiga malam, atau hanya karena lupa sms saat bepergian, perempuan itu bisa menaruh curiga dan mengira yang bukan-bukan, :).

isteri      : "Mas, aku bingung nih, pake baju yang mana ya ke acara Windi nanti ? yang kuning atau yang pink?"

suami     :"yang kuning cantik"

isteri      :"tapi aku suka warna pink. Menurut kamu gimana Mas? cuma yang pink ini kok rada ketat ya?"

suami      :"ya udah, yang pink aja"

isteri       :"tapi yang pink ini aku gak pede makenya. Jangan-jangan aku tambah gendutan ya?"

suami      :"gak kok, biasa aja"

isteri       :"gendutan deh kayaknya, ini kan baju yang baru bulan lalu ku beli, kok sekarang jadi sempit ya?"

suami      :"ya udah, pake yang kuning aja"

isteri       :"jadi bener ya, menurut Mas aku sekarang tambah gendut ya?"

suami      :"biasa aja kok, gak gendut-gendut amat"

isteri       :"barusan bilang apa tadi?"

suami      :"gak, biasa aja"

isteri       :"ish, Mas ini emang gak pernah bisa ngertiin aku..."

suami      :?????, #dan kemudian, ujung-ujungnya isteri marah, gak jadi berangkat kondangan. :).


isteri       :"aku tuh capek Bang, capek... kamu tuh sekali-kali ngertiin aku kenapa?"

suami      :"iya, maaf ya..."

isteri       :"aku gak butuh maaf nya sekarang"

suami      :"jadi butuhnya kapan?"

isteri       :"ya kamu tuh coba dong ngertiin perasaan aku sedikit, sesekali ngerti dong Bang, ngerti?"

suami      :"gimana caranya?"

isteri     :"Abang diem aja, dengerin aja kalau aku lagi ngomong, gak usah jawab-jawab", dan kemudian sang isteri melanjutkan kemarahannya. Lalu tiba-tiba,
"kok kamu diem aja sih, kamu gak dengerin aku ya?"

suami      : ???? #mendadak stres. :)

Ini nih perempuan, satu makhluk yang suka sekali menagih perhatian, cermat, hemat, juga perhitungan. :). Sifat perempuan yang terbiasa menggunakan perasaan ini tentu saja agak bertolak belakang dengan laki-laki yang lebih banyak menggunakan logika. Tetapi, bukan tidak mungkin, bagi laki-laki (khususnya suami-suami), memenangkan hati perempuannya (isterinya), menjadikannya satu-satunya ratu yang tertambat di kehidupannya.

Beberapa hal yang dapat dipelajari dari kisah Nisa di atas juga cerita percakapan suami-isteri menunjukkan memang ada perbedaan sudut pandang antara laki-laki dan perempuan. Karena saya perempuan, jadi akan lebih mudah bagi saya untuk berbagi tentang ini:

1. Lebih banyak mendengarkan, beri pelukan hangat. 
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan lebih banyak mendengarkan. Perempuan punya bakat berbicara lebih banyak dari laki-laki, jadi mengomel itu memang sudah bakat alami seorang perempuan. :). Cukup dengarkan keluh kesahnya, jangan disela dengan kalimat-kalimat logika khas laki-laki,
"ah cuma gitu aja gak usah dipikirin",
"kamu berlebihan Dek, biasa aja, gak usah dibesar-besarkan".
"baru dimarahin sama bos aja, masak kamu udah nangis?"

sebab bagi perempuan, kalimat-kalimat itu seperti penolakan agar keluh kesah tidak dilanjutkan, disini perempuan akan merasa tidak dihargai, dan terbukalah celah bagi seorang isteri untuk mencari tempat curhat selain suaminya (bagus jika itu teman sesama perempuan, kalau bukan?) hanya untuk mencari tempat untuk didengarkan.

Berikan pelukan hangat. Sering-seringlah memeluk isteri. Jangan ragu, jangan sungkan, jangan malu untuk melakukannya. Lakukan saat isteri sedang tertekan, merasa jatuh, atau sedang terlilit masalah. Lakukan juga sebagai bentuk terimakasih kepada isteri. Pelukan hangat dari seorang suami memberikan transfer energi kepada seorang isteri. Disini perempuan akan merasa dihargai, dijaga, merasa dimiliki, dan merasa dicintai.

2. Sering memberikan hadiah dan kejutan.
  Sembilan dari sepuluh perempuan yang mengatakan, "suami saya bukan tipe lelaki romantis", adalah sembilan perempuan yang sangat mendambakan keromantisan.:)Ya,perempuan itu menyukai hal-hal yang romantis. Jadi, belajarlah, bersikap romantis, meski awalnya kaku atau kikuk. Tidak semua hal romantis itu butuh biaya. Cukup bisikkan di telinganya, "selamat ulang tahun sayang", bagi perempuan itu sudah romantis. Atau tulis di selembar kertas, "makasih ya, masakan kamu tiada duanya" taruh di meja makan. Itu sudah sangat berarti untuk seorang perempuan. Atau beri sms perhatian saat berjauhan, membelikannya oleh-oleh,
membawakan belanjaannya,  atau memberinya sebuah kecupan sayang, menggenggam tangannya saat berjalan. Perempuan menyukai hal-hal seperti itu.

Seringkali perempuan karena terlampau sibuk dengan pekerjaan di rumah, mengurus suami dan anak-anak, lupa dan abai terhadap dirinya sendiri, lupa dengan 'me time' nya. Jadi, sebagai bentuk penghargaan, perhatian dan terimakasih sering-seringlah memberikan hadiah kejutan.

Hadiah apa yang paling disukai perempuan? apa saja, perempuan suka dengan pemberian. Tidak harus yang mahal. Tapi, kalau ada sedikit dana di dompet, sesekali bolehlah hadiahi perempuan dengan perhiasan atau seperangkat kosmetik, satu stel baju plus tasnya. :). Lebih baik lagi kalau langsung mengajak isterinya ke toko langsung, biarkan isteri memilih, daripada habis diberi hadiah dicemberutin karena ternyata gak sesuai selera isteri, gak cocok, gak apalah...gak apalah....
Jika laki-laki diciptakan cenderung menyukai perempuan, maka perempuan diciptakan menyukai perhiasan, jadi wajar dong ya, kalau yang berebut diskonan itu biasanya didominasi kaum perempuan...hahaha. :).
Jika seorang isteri sudah terlihat terlampau tertekan di hadapan suami-suami, ajaklah ia keluar, menghirup udara segar, makan di luar (di pinggir jalan juga bisa), atau kalau tidak bisa berikan uang bulanan lebih supaya isteri bisa refreshing atau sekedar duduk-duduk manis di salon kesayangan. :)

3. Berikan mimpi yang besar
Meski perempuan menyukai perhiasan, rumah, materi, dan hal-hal seperti itu, kebanyakan dari perempuan-perempuan yang baik, perempuan-perempuan sholehah tidak menuntut akan hal-hal yang demikian itu terpenuhi. Berikan mimpi besar padanya. Berikan janji-janji akan sesuatu yang besar yang akan dilakukan di masa depan.
"nanti aku akan buatkan kamu rumah, ada kolam renangnya, ada tempat bermainnya untuk anak-anak kita, sekalian aku juga pengen beli mobil, supaya kamu gak perlu berpanas-panas lagi naik motor..",

"Mas akan sekolah lagi Dek, supaya kita lebih bermartabat, punya derajat lebih di mata Allah, bisa jadi pemimpin umat, dan kita juga harus berusaha melahirkan generasi-generasi hebat", sama yang begini-begini, perempuan biasanya langsung terenyuh, klepak-klepek-klepek..:), #dengan catatan benar-benar dilakukan ya, bukan sekedar janji-janji palsu seperti politisi di jaman pilkada. Laki-laki pemilik mimpi di mata wanita adalah lelaki penggenggam masa depan, ini memberikan kenyamanan lebih pada perempuan sebab ia percaya ia hidup dengan seseorang yang sedang membangun mimpi.

___________________
Cukup tiga ini saja, inshaAllah bisa jadi penguat antara pasangan suami-isteri. Seringkali masalah suami-isteri dilandasi faktor yang remeh temeh, seperti halnya komunikasi.

Dan untuk para isteri, ini ada nasihat baik dari Rasulullah,

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam telah mewanti-wanti kaum wanita dari perilaku seperti ini. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassalam bersabda, “Diperlihatkan neraka kepadaku, dan ternyata mayoritas penghuninya adalah kaum wanita lantaran mereka berbuat kufur.” Ditanyakan kepada beliau, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau bersabda:
يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Mereka kufur kepada suami dan mengingkari kebaikan. Sekiranya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka selama satu tahun, lalu ia melihat suatu keburukan padamu, tentu ia akan berkata, ‘Aku belum pernah melihat satu kebaikan pun pada dirimu.”(HR. Bukhari).
Hat-hati saat kita sebagai perempuan, sebagai isterinya, hanya karena melihat satu kecacatan, satu kelemahan, lantas melupakan semua jasa dan kebaikan yang telah dilakukan oleh seorang suami. Sebaik-baik perempuan adalah perempuan yang tidak banyak menuntut pada suaminya, bersyukur atas pemberian suami, banyak ataupun sedikit. Cukup ataupun kurang.
Dan sebaik-baik laki-laki adalah laki-laki yang memperhatikan keluarganya, isterinya dan anak-anaknya.



 semoga membawa manfaat








You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



19 komentar

  1. 3 poinnya aku sukaaaa.
    Semoga nggak pernah jadi istri yang mengingkari kebaikan suami.

    ReplyDelete
  2. Salam silaturahim, mbak Isti
    intinya memang ada di komunikasi dan saling menghargai, ya
    Semoga kita selalu dalam lingkar genggamNya, ridlo Allah swt
    aamiiin
    btw ...terimakasih ya, sudah mampir ke blog saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal kembali Mbak, :). Iya Mbak, sama2, sering2 berkunjung di mari y Mbak...:)

      Delete
  3. semoga kita semua menjadi istri2 yang selalu bersyukur. Aamiin. Doa saya yg selalu saya panjatkan, semoga saya selalu bersyukur atas apapun yg suami beri, takut kufur soalnya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin...dan semoga kita tidak termasuk yang kufur ya Mbak Santi..

      Delete
  4. Wah nisa bener bener mendadak jadi ratu... mau donk :)

    Setuju ma poin poin di atas, perempuan harus selalu bersyukur. Eh, laki laki juga donk... bersyukur punya istri yang selalu bersyukur atas pemberiannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ihihi...saling mensyukuri satu sama lain ya Mbak intinya...:)

      Delete
  5. td nya aku kira iini cerpen mba :D.. aku dan suami sama2 tipe yg lbh suka to the point kalo ngomong.. akupun ga bakal mw bersikap mencla mencle kalo lg nanya pendapat dia.. berharap dia jawab B, dan bkl ngambek kalo suami trnyata ngejawab A.. duh, ga bnget itu.. mungkin krn kita berdua juga terbiasa ambil keputusan di kantor, jd segala urusan dan masalah rumah tangga, ya harus dihandle dgn cara sama, cepet, efisien, ga bertele2. ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehehe... entah kenapa saya belum bisa mengeksekusi cerpen dengan baik Mbak. Sip, kalau udah klop mah, ke depan bakalan enak emang Mbak...:)

      Delete
  6. Ceritanya keren bangett.... mengalir dan menyentuh... tapi juga harus ditanya ama suami, sebagai pegawai bagaimana tiba-tiba sangat royal. Beli TV, tambah asisten, serta HP baru... Istri juga hendaknya menjaga suami untuk hanya memakan yang baik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah, akhirnya ada yang muji jugaakk,, :D, Iya Mbak Ira, jadi isteri juga mesti cerewet demi menjaga suami agar rizki yang diberikan ke keluarga halalan thoyyiban, menuai berkah,,,

      Delete
  7. Makk.. Udah ku follow ya GFc nya #56 ditunggu folbek nya.. Btw selalu hati hati sama suami yang tiba tiba menjadi lebih baik dari biasanya yang baik hehehe.. Tapi aku tipe nya saklek, suami tipe yang mikir lama deh.. Sebel

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Makk, aku udah kunjungan balik juga, aih banyak ratchun kosmetik inih di blognya,,, :),,,, harus saling menyeimbangi Mak

      Delete
  8. Hiks, pingin jadi ratu juga. Tapi kapaaann? :( BTW, sudah follow G+nya

    ReplyDelete
  9. Salam kenal, Mbak

    senang sekali bisa berkunjung ke mari

    ini pertama kalinya ya?
    gehehe

    maafkan saya :D

    ReplyDelete