Kuliner

Resep Rujak, Salad Buah dengan Kearifan Lokal

Monday, August 26, 2019


Bismillahirrahmanirrahim.

Sudah sekian lama saya sarapan dengan seporsi buah segar. Setelah Subuh, diawali dengan segelas air jeruk nipis hangat (tanpa gula), atau segelas madu, satu sdm minyak zaitun, 3-7 butir kurma (7 butir itu sebenarnya banyak banget, saya biasanya gak kuat langsung 7, dicicil yang penting ganjil), dan air putih. Jika ada stok air zam-zam, saya akan minum air zam zam di pagi hari dan malam sebelum tidur (Ya, saya memang sengaja stok zam-zam, kalau habis beli lagi yang 5 literan).

Mengonsumsi kurma di awal hari, selain merupakan sebuah keutamaan, sunah Rasulullah, juga membuat perut kenyang lebih lama.

Biasanya nanti di pukul 09.00 atau 10.00 barulah terasa LAPAR melanda. Pada kondisi ini, sebenarnya tubuh belum memerlukan asupan makanan berat (oh ya, berhubung saya bukan pakar kesehatan, ada banyak rujukan pola makan yang bisa teman-teman pelajari. Pola sarapan seperti ini saya pelajari dari Food Combining, JSR dr. Zaidul Akbar, Diet Kenyang Dewi Hughes, dan pola Clean Eating. 🙏). Nampaknya, untuk urusan pola makan, bergantung dengan sanad sumber pustaka belajarnya. 🙏

Nah, inilah saat yang tepat untuk SARAPAN SEPORSI BUAH SEGAR. 😘

Buahnya boleh apa saja. Alpukat boleh. Mangga silakan. Semangka yo monggo. Tapi kalau durian jangan dulu ya. 😁

Buahnya buah potong atau smoothie? Dua-duanya boleh. Kalau saya lebih suka buah potong, karena dengan kunyahan insyaallah merangsang enzim mulut plus baik juga untuk pencernaan. Istilahnya makanannya berproses dulu, gak hanya sekadar asal numpang lewat.

Ada juga yang senang, sarapan sayur buah yang diblend, kayak misal sawi/bayam+pisang, tomat+wortel+apel, ini boleh juga, tapi saya gak begitu doyan beginian apalagi kalau sayuran mentah. 🙈 Mending makan PECEL sekalian. 😆 Ah ya, sesekali kadang saya sarapan pecel (tanpa karbo).

Ya pokoknya, pagi hari sarapan LEBIH BANYAK SERAT dari buah dan sayur.

Nah, pagi tadi tetiba kepengin banget makan rujak buah. Kayaknya seger banget gitu. Udah lama gak bikin bumbu rujak.

Biasanya kan, kalau beli sama abang-abang, suka KURANG BANYAK yah, buahnya juga terlalu muda-muda, enakeun bikin sendiri bisa MENANG BANYAK hehe . 😂

Ngebikin bumbunya juga gampil banget kok. Bahannya:

  1. Bawang putih satu siung
  2. Cabe rawit sesuka hati, saya cukup satu saja
  3. Gula merah aren/gula kelapa
  4. Sedikit asam jawa
  5. Sedikit terasi
  6. Kacang tanah. Boleh ganti dengan kacang almond/mente. 
  7. Himalayan salt/sea salt. 
Ulek semua bumbu. Untuk gula merah bisa diiris-iris, atau dipanasin terlebih dahulu biar cair. Koreksi rasa. Bisa disajikan terpisah dengan buah, dicampur kalau sudah mau dimakan.

Ini seger banget rasanya, bikin ketagihan. 😄

Kalau di abang-abang, biasanya bumbu ditambahin irisan pisang mentah dan kecombrang ya. Saya belum pernah coba kalau bikin sendiri. 

Sajian ini pas banget kalau lagi kumpul-kumpul bareng teman, alternatif selain gorengan yang sudah terlampau mainstream. 😘

Kaya serat, dan cocok hampir di semua lidah orang Indonesia. 😘😘. ~

Selamat mencoba. 


You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



3 komentar

  1. Emang enak kalo sambelnya dikasih bawang putih?

    Kalo ditambahin pisang mentah sering lihat. Tapi kalo kecombrang kok belum pernah liat ya?

    ReplyDelete
  2. If I prefer cut fruit, because by chewing God willing it stimulates the mouth enzymes plus it is also good for digestion.

    ReplyDelete
  3. At first sight, I couldn't understand what is depicted on the picture. Then, I realized, that it is a vegetable salad. It looks very appetizing.

    ReplyDelete