Inspirasi

-226- Tujuh Langkah Membuat Perencanaan Hidup

Wednesday, January 04, 2017

Bismillahirrahmanirrahim.

Kehidupan ini ibarat sebuah perjalanan, 
ibarat kapal yang sedang berlayar
pelabuhan-pelabuhan kecil adalah
pemberhentian sementara
menuju sebuah tempat berlabuh 
tempat pemberhentian yang sebenarnya. 


Pergantian tahun biasa diidentikan dengan rencana-rencana baru untuk hidup. Banyak yang mulai melihat kembali ke belakang, mengevaluasi kesuksesan atas setahun belakangan. :). Resolusi, banyak yang menamainya demikian. 

Pada dasarnya, perencanaan itu bisa dilakukan kapan saja, tetapi dengan adanya hari, bulan dan pergantian tahun akan lebih memudahkan buat kita mengingatnya dan menyusun kembali apa saja yang ingin kita lakukan selama satu tahun ke depan atau lima sampai sepuluh tahun yang akan datang.

Mengapa harus ada rencana?

Perlukah sebuah cita-cita?

Pentingkah sebuah resolusi?

Menilik perkataan Rasulullah SAW,

"Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat lalu musafir tersebut pergi meninggalkannya." HR. Tirmidzi. 

Sesingkat itulah gambaran perjalanan hidup di dunia. Karena waktunya yang teramat singkat itulah, alangkah pentingnya sebuah perencanaan, cita-cita atau keinginan itu ditambatkan agar kita selalu berada dalam jalur perjalanan yang tepat dan sesuai untuk meraih kesuksesan menuju hakikat tempat tujuan yang sebenarnya.

"...dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)" Al-Hasyr: 18. 

Apakah kita akan menggunakan waktu yang teramat singkat ini untuk sebuah kesia-siaan?

atau untuk sebuah kemulian dan menggenggam kesuksesan di hari esok (akhirat)? 

Semua pilihan itu ada di tangan kita. :). 

Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, 
dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisasi dengan baik.  
(Ali bin Abi Thalib)

Manajemen. Perencanaan. Bagi seorang muslim adalah sebuah kewajiban. Seorang muslim haruslah seseorang yang visioner, memandang jauh ke depan. Mengetahui bahwasanya ada kehidupan lagi setelah kehidupan dunia saja tidaklah cukup. Perlu ada tindak lanjutnya. Perlu sebuah perencanaan, agar sampai di tujuan dengan baik, selamat dan tidak banyak cacat.

Dan demikianlah, pentingnya sebuah perencanaan, agar jangan sampai kita terlalu banyak menumpahkan waktu percuma (sia-sia) dan tidak menghasilkan apapun bagi masa depan. 

Bagaimana cara memulai untuk membuat perencanaan hidup?

Simak lima langkah berikut ini ya sahabat:

1. Decide/Putuskan

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah putuskan dengan jelas apa yang kita inginkan dalam setiap area kehidupan kita.

"Dan bahwasanya manusia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya."
(An-Najm: 39)

Kita maunya apa? pengennya apa? putuskan. Buat sesuatu yang jelas, tidak mengambang dan mengawang-ngawang.

Oke, saya ingin jadi lebih baik. Jadi lebih baik. Bagus sekali itu. Putuskan. Dalam hal apa? lanjutkan. Dalam hal keuangan. Dalam hal akhlak, dalam hal kepribadian, dalam hal hubungan dengan pasangan. Dalam hal pekerjaan. Atau lainnya. 

2. Buat Deadline dan Tuliskan

Setelah memutuskan cita-cita, keinginan atau resolusi yang jelas. Selanjutnya ialah buat agar spesifik dan terukur. 

Buat deadline untuk perencanaan yang telah kita putuskan. Lalu buat sub deadline. Semakin rinci membagi deadline semakin besar kemungkinan akan tercapai. 

Oke. Saya ingin menjadi lebih baik dalam hal kepribadian. Spesifikkan. Kepribadian yang mana. Kepribadian dalam hal keramahan, cara berbicara dan menghargai orang lain, misalnya. Kemudian buat deadline dan sub deadlinennya. Kapan tujuan itu ingin tercapai? 
Maret 2017, misalnya. 

Lalu apa yang bisa dilakukan?

Seminggu sekali membaca buku motivasi. Minimal satu hari senyum ke lima orang yang ditemui. Silaturrahim ke rumah tetangga seminggu dua kali. Misalnya. 

Buat rencana kerja. Be a Planner. Buat di atas kertas, jangan diangan-angan.

3. Kenali Hambatan 

"80 persen hambatan berasal dari diri sendiri. Selebihnya, 20% berasal dari luar diri kita". 

Hambatan yang biasa kita hadapi sebagian besarnya delapan puluh persen berasal dari diri sendiri. Perasaan tidak mungkin, underestimate terhadap diri sendiri, dan yang paling mungkin menjadi momok adalah Rasa Malas. Bener gak? kita sudah punya rencana, punya banyak mimpi, keinginan, cita-cita, tapi kita gak bergerak-bergerak, tidak segera memulai. Ah nanti dulu lah, nanti aja. Bentaran dulu lah, bentaran lagi. Lah, tahu-tahu bulan dan tahun pun berganti.

Sementara, hambatan dari luar hanya sebesar dua puluh persen saja. Jadi, jika kita telah mampu menyelesaikan hambatan dari dalam diri sendiri, peluang kesuksesan akan menjadi semakin besar dan terbuka. 

4. Kenali Supporter

Langkah berikutnya ialah mengenali orang-orang yang pertolongan dan kerjasamanya akan kita butuhkan untuk mencapai tujuan atau impian yang diinginkan. Ketika kita ingin sukses, maka kita membutuhkan banyak orang yang mensupport. 

Supporter yang paling banyak berpengaruh dan akan paling banyak bantuannya adalah orang-orang terdekat yang berada di sekitar kita. Suami/isteri, anak, orang tua, sahabat, kerabat dan lainnya. Bagi mimpi kita kepada mereka dan ajak mereka untuk bersama-sama mewujudkan impian yang telah kita rencanakan.

5. Pikirkan Hal-hal yang Perlu

Pikirkan hal-hal yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan. Fokus. Tinggalkan urusan yang tidak banyak pengaruhnya terhadap kebaikan kehidupan kita. Tinggalkan obrolan yang tidak perlu, percakapan yang sia-sia, perdebatan yang tidak perlu. Fokus. Fokus. Fokus.

Positive thingking, positive feeling, positive motivation. 

Yah ngapain juga sibuk ngurusin artis A, artis B artis C, sibuk ngomongin si X, si Y, si Z. Fokus saja kepada pengembangan diri, fokus kepada hal-hal positif yang membangun, pikirkan percepatan untuk menjadi sukses sedini mungkin.

6. Manajemen Waktu

Untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam hidup, dibutuhkan sebuah manajemen waktu yang baik. Ada harga yang harus dibayar untuk sebuah pencapaian. Itu sudah pasti. 

Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Al-Insyirah; 7-8)

Sebagai seorang muslim, kita sudah terlatih dengan kebiasaan mengatur waktu dengan baik. Disiplin dalam hal ibadah. Seperti halnya yang tertuang dalam Quran Sural Al-Insyirah ayat 7-8. 

Hal yang perlu kita garis bawahi ialah bahwa dunia ini adalah jalan menuju akhirat. Sehingga segala hal yang kita impikan kita dapatkan di dunia semata-mata sebagai bekal, dan bukan tujuan utama. Sehingga, jangan sampai, rencana hidup kita (ingin kaya, ingin punya rumah, ingin harta, ingin ketenaran) membuat kita semakin jauh dari Allah. Ibadah shalatnya keteteran, Al-quran tidak pernah tersentuh, Qiyamul Lail, shadaqah dan ibadah-ibadah lain tidak lagi diamalkan. Maka ini, sejatinya bukanlah kesuksesan yang ingin kita raih, sebab tidak ada nilai kebarakahan di dalamnya. 

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16


Jadi rumusnya untuk membangun kebiasaan disiplin diri dan manajemen waktu yang baik (sebanyak apapun urusan dan amanah yang kita emban) ialah:
 
Selesaikan urusan dengan Allah. Maka Allah akan memudahkan urusanmu

Itulah yang dinamakan kebarakahan waktu.

7. Visualisasi

Langkah terakhir dalam membuat perencanaan hidup ialah membuat Visualisasi. Buatlah dream book atau dream board. Buat sebuah gambaran emosional, exciting, kuat dan jelas dalam mencapai tujuan. 

Get the feeling.

Demikianlah juga cara Allah memotivasi kita. Dengan memberikan visualisasi yang jelas dan demikian nampak nyata mengenai akhirat. Mengenai keindahan surga. Visualisasi surga, keindahan dan kenikmatan berada di dalamnya dibuat sedemikian jelas, kuat, mempengaruhi emosional dan kita semua bisa merasakan feelingnya.

Dari Ibnu Umar:
Rasulullah ditanya tentang surga, “Bagaimanakah surga?” Beliau menjawab, “Barang siapa yang masuk surga akan terus hidup tak akan mati, terus akan mendapatkan kenikmatan tidak akan susah, tak akan lapuk bajunya, dan tak akan hilang masa mudanya.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana bangunannya?” Beliau menjawab, “Ada yang batanya dari perak dan ada yang dari emas, (adukan) semennya adalah misik, kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya adalah za’faran.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Visualisasi adalah cara terbaik untuk memberikan motivasi terhadap diri sendiri agar senantiasa bersemangat meraih impian yang telah direncanakan. Bawa rencana hidup kita ke dalam alam bawah sadar. Bawa ia kemanapun kita melangkah. Dan lakukan semua hal yang telah kita rencanakan. 

Man Jadda Wa jada, siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan. 


Bagaimana, sudahkah membuat perencanaan hidup untuk tahun-tahun akan datang? :)


















You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



8 komentar

  1. Langkah2 buat mewujudkan resolusi ya, Mbak. Saya kadang suka malu kalau nulis resolusi bla bla bla... Suka ga terwujud. Jadi ya kembali 'lebih baik dari tahun kemarin' gitu aja mulu :p

    ReplyDelete
  2. Visualisasi yang biasanya miss dilakukan hahaha..malu klo umbar2 :p

    ReplyDelete
  3. Cakep Mak langkah langkahnya. Saya masih belum pede untuk menuliskan resolusi lagi. Tahun-tahun sebelumnya banyak yang terabaikan. :D

    ReplyDelete
  4. halo kak isti, tulisanmu membuatku termotivasi untuk menjadi "lebih baik" lagi. jgn bosen2 nulis blog ya kak :)

    ReplyDelete