Statistisi

-215- Peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) 2016, BPS: Kerja Nyata Dengan Data

Wednesday, September 28, 2016



Bismillahirrahmanirrahim,

Hai gaes gaes gaes!! #menyapa ala-ala Coki Anwar Stand Up Comedy 2. :D

Sudah pada tahu belum ada peringatan apa pada setiap tanggal 26 September?

Belum tahu ya? Belum tahu? 

Yak, tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Statistik Nasional (HSN). Hari di mana statistik diperingati agar statistik semakin dekat di hati, semakin memasyarakat, dan pada akhirnya, menjadi sebuah kepemahaman betapa pentingnya data dalam sebuah pembangunan.

Saya ingat sekali, pernyataan yang dihunjamkan dalam saat saya menjalani perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik  delapan tahun silam.

"Jika diibaratkan dapur, statistik itu alatnya. Statistik itu bisa jadi pisaunya. Kalian sedang mempelajari disiplin ilmu untuk mempelajari macam-macam alat -dan bisa jadi cara penggunaan alat- yang tepat untuk mengiris bumbu dan bahan masakan. Untuk menghasilkan sebuah cita rasa dan tampilan yang baik, tentu semua bergantung pada cara mengolah dan menggunakan alat bukan?"

Dalam versi kehidupan yang lebih luas, statistik kemudian menjadi alat, data dasar, bahan, dalam pengambilan berbagai kebijakan dan kepentingan, terutama dalam pembangunan.

Contoh mudahnya seperti perencanaan pembangunan kota misalnya. Untuk menentukan besaran biaya anggaran untuk mendanai pembangunan sebuah kota, data-data dasar seperti, jumlah penduduk, laju pertumbuhan, tingkat kemiskinan, tingkat pemerataan pendapatan, angka pengangguran dan bahkan data-data mengenai kondisi pasar dan perekonomian tentu sangat dibutuhkan. 

Para pakar juga tidak dapat bicara serampangan hanya berdasarkan pada 'perasaan'. Mereka membutuhkan pijakan yang benar, mereka membutuhkan data, mereka membutuhkan statistik. Para CEO perusahaan juga tidak dapat sembarangan menentukan pangsa pasar dan metode penjualan. Mereka membutuhkan data, mereka membutuhkan statistik. Pemerintah tentu tidak sekedar mengambil kebijakan berdasarkan tunggangan keinginan kendaraan politik saja, mereka membutuhkan data, mereka membutuhkan statistik. Dan bahkan, pemilik blog ini, saya sendiri :), membutuhkan ikhtisar statistik yang terus membaik, membutuhkan analisis pengunjung, analisis kepopuleran dan sebagainya, agar blog ini terus dapat merangkak maju dan berjaya, :). #Jadi plis, follow blog ini dan tinggalkan komentar, agar saya tahu kalau blog ini berharga dan dibaca :D, #jangan abaikan pesan sponsor penting ini, :p. 
  
Dari data, kita akan mendapatkan informasi yang benar tentang hal apa yang patutnya dilakukan dan direncanakan di masa yang akan datang. Sementara, kumpulan dari data-data dapat pula didefinisikan sebagai statistik. 

Mengutip pernyataan definisi statistik dari Prof Dr. H. Agus Irianto. Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan (analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu. 


Nah, salah satu badan yang mendapat legalitas resmi sebagai badan penyelenggara perstatistikan negara adalah Badan Pusat Statistik.  

Sudah tahukah anda tentang BPS?

Ini mirip sekali dengan pengalaman saya sendiri. Dikira peminta sumbangan, :D
Sumber gambar: FP RB BPS
Sebagai seorang abdi negara yang sehari-hari mengabdi di Badan Pusat Statistik (BPS), tampaknya saya harus berbesar hati mengatakan, kalau ternyata BPS belum begitu merakyat. Saya masih sering disangka pegawai kantor sebelah, BP*S, dan masih sesekali disangka peminta sumbangan, :D. Respon masyarakat terhadap proses kegiatan pelaksanaan juga masih belum dikatakan optimal. Penolakan, keengganan memberikan data dan bahkan pengusiran masih saja terjadi saat dilakukan pendataan. Sementara pendataan, dalam prosesnya, merupakan batu loncatan pertama untuk dapat menghasilkan angka statistik yang akurat dan berkelanjutan.

Tetapi, kabar baiknya, masyarakat sedikit demi sedikit mulai ngeh dan kenal dengan kegiatan BPS. Coba tanyakan pada diri sendiri, dan orang-orang,

"tahu BPS gak?"

"apa? BP*S?", sesekali mungkin masih terdengar, jawaban sangkut paut dengan kantor sebelah :)

"oh, ya tahu, tukang sensus kan?", ok, bold, Tukang Sensus (sungguh, masih lebih baik daripada dikatain peminta sumbangan). :D. 

Dari gembar-gembor media, sosialiasi saat kegiatan-kegiatan besar, masyarakat mulai mengenal istilah sensus, mulai mengidentikkan BPS dengan sensus, dengan pendataan. Dan sungguh, ini modal awal yang baik sekali.

Gambaran pekerjaan di BPS. Sumber gambar: FP RB BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintah non kementrian yang memiliki tugas diantaranya ialah menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat, membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi lainnya dalam membangun perstatistikan nasional, mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, menyediakan pelayanan pendidikan dan pelatihan statistik, serta membangun kerja sama dengan institusi internasional dengan negara lain untuk perkembangan Statistik Indonesia.

Data didapatkan dari proses pengumpulan di lapangan atau biasa dikenal dengan pencacahan, pengolahan, analisis sampai kepada diseminasi. Dalam proses pendataam ini, BPS akan turun langsung ke lapangan, untuk menangkap dan memotret fenomena dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Di sinilah peran penting masyarakat -secara tidak langsung- dalam proses pembangunan. Membantu memberikan jawaban yang baik dan benar pada setiap pendataan yang dilakukan.

Baca Juga pengalaman saya saat pendataan di lapangan: Salah Nyacah

Tidak peduli pada cuaca atau sedang puasa, pendataan tetap dilakukan

Sejarah Hari Statistik Nasional (HSN) 

Setiap peristiwa pasti memiliki sejarahnya. Sebelum jauh melangkah kepada sejarah dimulainya Hari Statistik Nasional, kita perlu menilik sejarah kegiatan perstatistikan di Indonesia. Kegiatan statistik di Indonesia bermula ketika pada tahun 1920 didirikan sebuah kantor statistik di Bogor oleh Direktur Pertanian dan Perdagangan (Director van Landbouw Nijverheid en Hendel). Pada tahun 1924, lembaga ini kemudian berganti nama menjadi Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Kemudian sejak 1 Juni 1957, Kantor Pusat Statistik kemudian bertransformasi menjadi Biro Pusat Statistik.

Pada tahun 1961, sensus pertama dilaksanakan sebagai bentuk pemenuhan anjuran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar setiap negara melakukan sensus penduduk secara serentak. Setahun sebelumnya, yakni pada tanggal 24 September 1960 payung hukum pelaksanaan sensus diundangkan melalui Undang-undang Nomor 6 tahun 1960. Dua hari kemudian, yakni pada tanggal 26 September, payung hukum terkait penyelenggaraan statistik secara luas dan menyeluruh diundangkan. Maka kemudian lahirlah Undang-Undang No 7 tahun 1960 tentang statistik. Undang-Undang ini kemudian disempurnakan menjadi Undang-Undang No 16 Tahun 1997 tentang statistik bersamaan dengan perubahan nama Biro Pusat Statistik menjadi Badan Pusat Statistik.

Pada tahun 1996, Kepala BPS saat itu, Sugito merasa perlu adanya momentum Hari Statistik Nasional sebagai momentum untuk memupuk kesadaran masyarakat tentang statistik. Maka kemudian melalui proses yang panjang, dipilihlah tanggal 26 September untuk kemudian ditetapkan sebagai Hari Statistik Nasional.

Contoh Statistik yang dihasilkan oleh BPS
Sumber foto: Fan Page RB BPS


Demikianlah sejarah peringatan Hari Statistk Nasional (HSN).

HSN pada tahun 2016 ini, BPS mengambil tema Kerja Nyata Dengan Data. Tema ini mempertegas semangat Pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia untuk benar-benar bekerja secara nyata, seperti yang tercermin dari tema peringatan HUT ke-71 kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2016 yang lalu, Indonesia Kerja Nyata. 

Pada kesempatan HSN kali ini, BPS ingin membuktikan bahwa BPS telah benar-benar bekerja nyata dengan data. BPS juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar semakin percaya pada kualitas data BPS, serta yang paling penting mengajak serta masyarakat berperan aktif untuk bersama-sama membangun data dengan cara memberikan jawaban sebenar-benarnya serta bekerja sama dalam hal pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS.

Mudah-mudahan masyarakat semakin sadar pentingnya statistik dalam pembangunan sebuah bangsa.

Mari bersama membangun bangsa dengan data.

Selamat Hari Statistik Nasional 2016: Kerja Nyata Dengan Data.

###

Untuk informasi data yang diperlukan silahkan berkunjung ke website BPS: www.bps.go.id






You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



34 komentar

  1. sebenarnya asyik belajar statistik saat kuliah, sayangnya saat awal - awal kuliah hanya materi, saat semester akhir, baru deh ada praktiknya. kan suka gitu mengolah data kemudian menyajikan data apalagi kalau disuruh baca data yang berupa angka jadi beberapa kalimat, ada gregetnya gitu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Mbak, kalau sudah berkecimpung makin tahu kalau ilmu ini makin asyik plus sesekali "makin pusing". :D.

      Delete
  2. Baru tahuu, ada Hari Statistik, maklum lama gak bau bangku sekolah, wkwkwk.
    Moga BPS makin berkibar dalam menyajikan data yang akurat dan terpercaya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang bau dapur ya Mbak? Qiqiqi :D.

      Ini juga Hari Statistik saya tahunya pas kuliah dan kerja Mbak. Kayaknya gak pernah masuk di soal anak-anak sekolahan juga Mbak. :).

      Ya. Sekarang jadi tahu kan ada hari statistik?

      Amin. Semoga BPS bisa terus profesional, integritas, amanah. Salam PIA BPS ya Mbak. :)

      Delete
  3. Baru tahu loh mba ada hari statistik naisonal ^^ btw lagi kuliah statistik adalah mata kuliah yang bikin parno pasalnya kami anak psikologi biasnaya kan mengandalkan ingatan untuk hafalan dikasih matkul statistik mpe 3 semester bikin saya dan teman ngejar2 dosen ke rumahnya wkwkwk saking susahnya belajar ini :/
    semoga BPS selalu menyuguhkan data yang bermanfaat y mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, saya juga sebenarnya gak pernah cita-cita sampe ke BPS, tapi ternyata terbawa senyemplung-nyemplungnya :)

      Tapi emang iya Mbak, jujur saja, belajarnya memang gak mudah :D

      Delete
  4. Sama seperti mba Herva. Aku kok baru tahu ya.
    Tapi BPS di tempatku merakyat maksudnya dikenal masyarakat. Karena kantornya yang lama kan dekat dengan perumahanku.

    ReplyDelete
  5. Ternayata ada hari statistik nasional ya.
    terima kasih info-nya
    salam kenal

    ReplyDelete
  6. statistik memang berhubungan dengan semua aspek kehidupan ya mba...semua data yang ada angkanya termasuk statistik kan?

    ReplyDelete
  7. Semester 1 saya dibuat pusing sama mata kuliah yang satu ini..saya berada pada fakultas yang sangat identik dengan ilmu statistika hehe salam kenal min senang berkunjung disini

    ReplyDelete
  8. Statistik dulu aku suka pas di sekolah tapi pas kuliah kok susyah yaa haha, pusing2 gmn gituu mbaa...
    Dan ternyata ada hari statistik yaa mba.. Ini sekolah tingginya yg di kampung melayu itu klo ngga salah ya mba ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuuup bener banget Mbak, ini yang di Kampung Melayu, yang lampu merah itu. :).

      Sekarang sudah tahu kan yak ada Hari Statistik :D.

      Btwe Mbak. Kalau masalah susah, emang susah sih Mbak, :)

      Delete
  9. Saya mempelajari bgt sih nggak. Tapi dikit2 pernah denger statistik. Kalo ke kampung2 emang msh awam ttg ginian ya, Mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, kalau di kampung-kampung masih awam. Tapi di akademisi pasti familiar. :)

      Delete
  10. Wah, samaan sama suami saya Mbak, "orang statistik". Suami lulusan statistik di UII tapi ikutan tes di BPS Riau nggak lulus. Nggak rezekinya jadi PNS hihihi... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, samaan yak, beda univ dan tempat kerja saja ya sekarang :)

      Delete
  11. waah baru tahun klo 26 september tuh hari statistik. akrab dg statistik krn sering butuh data statistik saat bikin laporan atau draf NA.
    trus punya beberapa temen deket yg kerja di BPS jadilah sy mulai ikrib sm perstatistikan.
    Mba Nurin di BPS mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Mbak. Sekarang jadi tahu kan yak? :)

      Saya di BPS Tana Tidung Kalimantan Utara Mbak Ophi.

      Delete
  12. wah mba, sebagai lulusan perencanaan wilayah dan kota, dulu saya akrab bgt sama bps :D

    ReplyDelete
  13. saya juga baru akrab dengan kata BPS setelah ada salah seorang sahabat yang berulang kali ikut tes penerimaan CPNS di BPS Mba Nurin, hehe :)

    ReplyDelete
  14. Cucok, dirimu bahas secara serius, saya bahasnya yang receh-receh, mari gaungkan HSN agar lebih diketahui masyarakat lagi! ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu karena di sini gak pake ada lomba2an, cukup hanya syukuran makan-makan. #penghematanAnggaran# :)

      Delete
  15. Memang penting banget data akurat dari BPS. Semangat ya bapak ibu surveyor!

    ReplyDelete
  16. statistik adalah itung2an yang ruwet menurut saya eheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ruwet memang aslinya,

      Kalau sudah kenal baru bisa tahu di mana asyiknya.

      Delete
  17. Keren. Sukaaa. Beginilah blogger yangoke, bisa memasyarakatkan hal yang jauh dari masyarakat :)

    Nulis2 lagi ttg BPS Mbaaak :)

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah kalau suka Mbak.

    Inshaallah nanti lagi kapan2 Mbak Mugniar. :)

    ReplyDelete