Celoteh

-167- Wisuda Fifi

Monday, June 15, 2015

Fifi (tengah) bersama Zalfa dan Khonsa
Bismillahirrohmanirrohim,

Rasanya waktu berjalan begitu cepat saat hari pelepasan TK Fifi berlangsung di hari Sabtu, 06 Juni 2015 lalu. Tangannya yang mungil dan lemah yang biasa saya genggam di malam hari saat ia terlelap, sekarang sudah semakin besar dan kuat. Saya bersyukur Allah dengan 'caranya', dengan 'kuasanya', mengizinkan saya merasakan perasaan seperti ini. Begini ya rasanya menjadi orangtua, saya jadi paham mengapa Bapak bersikap dingin di hari pernikahan saya. Saya tahu Bapak menangis di kamarnya, saya tahu Bapak sedih, matanya berkaca, menahan isak saat saya di pelaminan. Kata ibu, bapak mengingat masa-masa kecil saya. Saat saya baru dilahirkan, katanya rasanya seperti baru kemarin bapak menggendong bayi perempuannya. Dan di hari itu, bapak harus melepaskan saya, yang kemudian hidup mandiri dan berkeluarga. Betapa cepatnya, waktu bergulir. Sekarang, setiap kali sambang, saya juga mulai merasakan hal yang sama. Menemui bapak dan ibu yang bertambah usia, bertambah renta. Saya mengingat masa-masa kecil saat membersamai mereka. Saya mengingat bagaimana mereka berjuang membesarkan saya dengan sangat baik. Jika mengingat semua, saya selalu ingin berusaha menjadi yang terbaik untuk bapak dan ibu. Rasanya tak ada balasan yang lebih baik untuk mereka dibanding menjadi anak yang sholehah, berbakti dan taat kepada Allah. Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan dan mengizinkan saya memberikan mahkota terindah untuk bapak dan ibu di yaumil akhir nanti. Amiin.




Menggunakan pakaian adat Tidung,
Semua peserta pelepasan dan pentas seni diminta tiba di pendopo jam 07.30 pagi. Pagi-pagi, Fifi sudah ribet sendiri dengan pakaiannya. Beberapa kali lepas-pasang kostum. Pakaiannya memang cukup ribet, rok yang berwarna merah muda itu sebenarnya berbentuk kain sarung yang kemudian diikat dengan kain panjang berwarna emas. Itu juga cuma dikasih pengait peniti dan bros. Suasana hati Fifi pagi itu agak kurang bagus, ia banyak protes karena menurutnya bajunya kebesaran, tangannya kepanjangan, roknya kependekan. Menurutnya, harusnya dia menggunakan rok yang panjang seperti punya Nabila. Saya harus ekstra menjelaskan, bahwa namanya pakaian adat ya seperti itu, gak bisa sesuai keinginan. Ternyata, ada tambahan properti di tangan, jadi lengan baju yang kepanjangan terselesaikan, kalung dan hiasan di kepala menambah cantik pakaian, semuanya baru dipasangkan saat di pendopo, sebelumnya saya pun tidak tahu kalau masih ada tambahannya, senyumnya pun kembali terkembang. 


Fifi dan Nabila

Di usianya yang telah beranjak dari balita, Fifi cukup cerewet soal dandanan, ia anak yang amat memperhatikan penampilan, ia cukup pemilih soal pakaian, bentuk ikatan rambut, sapuan bedak, padu padan dengan jilbab dan hal semacam itu. Cara saya mengikat rambutnya saja sering diprotesnya, yang bilang gak cantiklah, nanti katanya miringlah, ikatannya mirip tanduk kambinglah, ada saja yang tak sesuai. Jadi, setahun terakhir, saya memberikan kebebasan padanya untuk memilih pakaian sehari-hari dan berdandan sesuai keinginannya. Saya jadi semakin tahu, selera berpakaiannya, warna kesukaannya, termasuk model baju yang ia sukai. Ada baju yang meski menurut saya cantik, menurutnya tidak cantik karena bagi Fifi badannya terlihat lebih gemuk jika mengenakan itu. Semacam agak anti kalau terlihat gemuk, :), jadi pasti protes kalau dipakaikan baju kedodoran. Di foto berempat dengan kawan-kawannya ini, sepertinya Fifi sudah cukup pede dengan penampilannya.

 persiapan pentas seni Tari Jepin, tarian khas suku Tidung

Di hari pelepasan ini, Fifi mendapatkan jatah penampilan Tari Jepin, tari khas suku Tidung. Tarian ini agak mirip dengan tarian arab zapin, konon katanya terdapat pengaruh budaya arab pada tarian ini. Masyarakat Tidung biasanya mengadakan tarian ini selama tiga malam berturut-turut saat acara pernikahan akan berlangsung. Fifi bersama ketiga kawannya telah berlatih berminggu-minggu untuk persiapan pentas kali ini. Saya cukup penasaran apakah ia bisa menarikan tarian adat ini dengan baik, di rumah ia tidak pernah memperlihatkan hasil latihannya, katanya, "nantilah bunda lihat aku di pendopo". Jadi, saya cukup penasaran juga bagaimana nanti penampilannya.

Penampilan tari Jepin
Tari Jepin ini dibawakan berpasangan. Gerakannya terlihat sederhana, melangkah ke depan-putar badan-melangkah ke depan lagi, ditambah beberapa gerakan tambahan. Meski sederhana, gerakan ini cukup sulit untuk anak-anak, saat tampil banyak gerakan yang terlihat tidak kompak, tapi untuk anak seumuran mereka, penampilan kali ini, perfecto!



Bersama Zaskia, Penampilan membaca suroh Al-Ashr dan hadits larangan mengejek




Penampilan angklung membawakan lagu kasih ibu. 

Anak-anak sedang asyik memperhatikan ibu guru di depan yang membawa papan tulis besar yang saya lihat seperti balok nada. Saat di rumah, saya bertanya pada Fifi, karena mereka terlihat sangat kompak dan seolah mengerti tulisan di papan. Ternyata balok nada yang saya maksudkan tadi adalah penanda bagi masing-masing anak-anak untuk membunyikan angklungnya. Misalnya, saat ibu guru menunjuk angka 1, si A yang harus bunyi, angka 2 untuk si B dan seterusnya.



Paling susah ngatur anak-anak foto bersama, ini foto bersama yang paling rapi. :)


Alhamdulillah, wisuda berakhir. Anak-anak terlihat lelah, sebagian lagi mengantuk. Mungkin karena semua anak terlibat dalam pentas seni. Fifi mendapatkan bintang prestasi sebagai anak penyuka seni. Ia suka menari, menyanyi, menggambar dan hampir semua pelajaran yang berbau seni. Saya dapat membacanya dari gerakan tarinya yang lincah, juga dari kebiasannya di rumah. Sementara ini, ia anak yang sangat feminim. hobinya di rumah adalah berdandan, berkaca, main salon-salonan, main masak-masakan, menggambar, main ibu-ibuan. Semoga menjadi anak sholehah dan membanggakan. Amiin.. 





You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



0 komentar