[Cuti Sejenak Jadi Ayah Ibu]: Ikut MTQ Korpri Nasional ke VII di Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Monday, July 28, 2025 Beri komentarBismillahirrahmanirrahim.
Sudah lama sekali tidak menulis di blog, adakah yang rindu? :)
Sebenarnya ini draft postingan yang sudah sangat lama sekali mengendap, hampir setahun dibiarkan saja. Qadarullah hari ini Allah gerakkan hati ini untuk kembali me'release' emosi dengan menuangkan ide gagasan ataupun hanya pikiran melalui blog, :).
--
Allah menciptakan otak manusia dengan sangat sempurna, tetapi manusia cenderung menyimpan dua hal kenangan mendalam di dalam hidupnya; yang paling manis dan yang paling pahit.
Sebagai hamba Allah yang masih terus tertatih ini, saya ingin menyimpan kenangan ikut MTQ Kopri VII sebagai kenangan manis yang pernah hadir di dalam puzzle hidup. 😊
Rasanya tidak cukup untuk diceritakan, tetapi hanya untuk dirasakan. Spesial, menyenangkan dan sangat berkesan. Kurang lebih hampir dua bulan ya (sejak masa seleksi tanggal 19 September sampai event puncak di tanggal 04-11 November) punya waktu ngaji yang sangat intens. Rasanya seperti, ya Allah kapan lagi punya waktu lebih banyak, hanya untuk ngaji dan mengulang hafalan quran ya Allah ðŸ˜.
Dua bulan yang sangat spesial. MahaBaik Allah dengan segenap takdirNya. 💛
Kilas Balik
Saat tahu, pagelaran MTQ Korpri Nasional Tahun 2024 yang ke VII akan di selenggarakan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, segera terpatri dalam hati ini untuk ikut seleksi.
Alasannya sederhana,
Saya rindu Kalimantan. Saya rindu Bapak Ibu. 😢 Sejak hijrah pada Desember 2022 dari Pulau Kalimantan saya belum pernah pulang.
Kenapa tidak pulang? sudah tidak punya cuti tahunan. Dua tahun terakhir ini, dana tabungan juga terkuras teralihkan untuk membangun rumah dan segala keperluan rumah tangga yang utama.
Saya rindu makanan khas Kalimantan, saya rindu aroma tanahnya, hutannya, lautnya, sungainya. Saya rindu Soto Banjar ðŸ˜.
Saya sudah tahu ada pagelaran rutinan MTQ Korpri, sejak pagelaran pertama diadakan yakni Tahun 2012. Sepanjang sejarah menjadi pegawai negeri, lima belas tahun mengabdi, tidak pernah sekalipun tergerak hati ini untuk mengikuti.
Tapi Tahun 2024 ini berbeda, saya tidak lagi berada di tanah Kalimantan, tanah kelahiran.😢
Jadi ya, motivasi ikut seleksi MTQ Korpri saya sangat sederhana: Rindu Kalimantan ðŸ˜
Motivasi Kedua: ingin cuti sejenak jadi Ibu. 🙈
Bulan Juli ialah masa berakhirnya penyusuan anak ketiga kami, rasanya seperti ingin bernapas sejenak. Pengin ngaji dulu, pengin tidur dengan nyenyak, pengin bangun pagi tanpa harus mikirin masakan, mikirin anak, mikirin kantor dan urusan yang lain, pengin beribadah dengan tenang. Pengin ngerasain jalan-jalan dulu dengan tenang, pengin mikirin diri sendiri dulu. Ah, sungguh indah hidup ini, ya kan? 😅
Bagaimana Ceritanya Jadi Cuti Ayah-Ibu?
Tidak sengaja. Iseng saja. 😅
Sebenarnya, ini semua bermula dari keisengan suami tiba-tiba mendaftarkan saya untuk ikut seleksi Training Of Trainer Statistisi (dan saya sebal sekali ke beliau karena saya tidak ada niatan ikut tetapi qodarullah ternyata saya lolos) 🙈.
Saya membalasnya, dengan tanpa persetujuan beliau, mendaftarkan beliau untuk ikut seleksi MTQ Korpri tingkat instansi. Saya hanya sampaikan ke beliau:
"Siap-siap ya, sudah saya daftarkan di cabang ini. Tesnya pekan depan." 😅
Mulanya saya gak expect sama sekali kalau beliau akan lolos gitu. Apakah beliau sebal? iya, sudah pasti 🙈
Saya cuma sampaikan, "biar ngerasain juga gimana perasaan saya didaftarkan diam-diam" 😅.
Tetapi masyaallah, Allah MahaBaik mentakdirkan beliau juga lolos, dan saya jujur saja, terkejut,
"Ternyata bisa juga ya" kata saya ke beliau. 🙈
Lalu setelah itu, ya bismillah minta petunjuk Allah, yang awalnya nawaitunya cuti sendiri alias "Cuti Jadi Ibu", menjadi "Cuti Jadi Ayah Ibu".
Sebuah teguran halus dari Allah bahwa yang butuh berhenti sejenak itu bukan hanya ibu. Bahwa yang capek dan punya peran dalam pengasuhan anak-anak itu bukan hanya ibu. Hei, kata Allah, ayah juga butuh berlibur sejenak. 😆 Seperti itu pesan yang ingin Allah sampaikan kepada kami.
Jadi, ya qadarullah, semua berjalan atas ketetapan takdir Allah.
Rencana awal nanti anak-anak bakal dengan ayahnya ketika saya berangkat, berubah menjadi
Ngaji berbalut Honeymoon Ayah Ibu resmi jalur perjalanan dinas dibiayai negara😆masyaallah tabarakallah, rencana Allah selalu lebih baik dan lebih indah. 💖
Sebuah pengalaman berharga bagi kami (yang entah gak tahu kapan lagi bisa menikmati waktu seperti ini ðŸ˜)
Pertama kali kami punya waktu jalan jauh berdua, tanpa anak, dan itu bukan buat hal yang aneh-aneh, tapi untuk NGAJI. Untuk bisa membaca quran lebih banyak, lebih fokus, mendapatkan banyak pengalaman yang luar biasa, bertemu banyak orang dari puluhan Pemerintah Daerah, Kementrian dan Lembaga.
Bonus: jalan-jalan, dan bulan madu ðŸ˜
Pengalaman Coaching yang Sangat Berharga
Salah satu yang berkesan adalah proses coaching. Bisa bertemu, disimak bacaannya oleh seorang guru, itu sebuah kenikmatan yang luar biasa. Apalagi proses coaching kami bersama Ustazah Dr. Muthmainnah Aly, profesional dosen sekaligus hamilul quran yang ilmu dan pengalamannya luar biasa di level internasional. Rasanya ingin sekali berkesempatan mengaji ke beliau dengan waktu yang lebih lama lagi. Semoga Allah mudahkan dan ijabah.