Celoteh

-248- Antara Smartphone Mas Rangga AADC dan Kamera Baru

Wednesday, September 27, 2017

Bismillahirrahmanirrahim.

Kata Ibu saya, jauh-jauh ke Bromo, jepretan sunrisenya masih bagusan hasil foto yang ini. Yang ini, terlihat jelas. 😃

Sunrise dari perairan teluk Balikpapan

Yah, beda Bu. Di Bromo, rame banget, padet. Mesti antri buat dapet posisi foto yang pas. Pas dapet pun, kadang masih nyasar kena foto juga kepala orang. 😁 Selain itu, sayang sekali, waktu saya datang, sedang ada renovasi di area Penanjakan (point of view terbaik menatap sunrise di Bromo). Sementara foto ini, ini di Pantai dekat rumah Ibu. Sepi, sunyi dan sendiri aku benci. 😁 Pantai udah kayak milik sendiri. Sepuas-puas hati lah nikmati sunrise 😂.

Sunrise dari Bromo

Andai diberi kesempatan menuntut ilmu secara profesional, saya ingin sekali belajar fotografi secara serius, belajar pegang kamera dan teknik yang bener. Seneng motret-motret pemandangan. Sebelas dua belaslah sama Mas Rangga (Nicholas Saputra) yang punya hobi foto pake smartphone. 😅

Saya juga, masih smartphone aja. 😄.

Belajar dan terinspirasi bisa dari siapa saja sih ya. Saya sebut Bang Nicho sebagai contoh artis yang ngetop aja. Tengok IG dan hasil karya fotonya, semua diambil dari smartphone. Cakep-cakep. Asli. 😊

Galeri foto Mas Rangga. Sumber: IG @nicholassaputra

Trus kenapa?

Gak kenapa-kenapa. Cuma pengen cerita saja. Dari dulu pengen punya kamera tapi gak jadi-jadi karena terlanjur nyaman smartphone-nan. Ringan, enak dibawa, praktis pula.

Saya juga sangat bergantung dengan smartphone saya dalam hal mengelola blog. Semua proses kreatifnya saya lakukan dengan smartphone.

Pernah saya ceritakan di sini:
Rahasia Mengelola Konten Kreatif Blog Berbekal Smartphone

Trus sekarang smartphone saya (yang amat standar dan biasa ini) mulai melemah, menua dan suka 'hang'. 😂 Jadi tertarik untuk punya alat potret baru.

Udah nanya-nanya harga kamera, spek dan macem-macem ke temen. Dah mulai siap-siap. Eh iseng ngecek harga smartphone Mas Rangga, harganya sembilan jutaan ke atas. (ya Allah pantes fotonya cakep-cakep). Harganya gila seharga kamera. 😅

Lalu saya mulai nimbang-nimbang lagi. Beli kamera atau smartphone baru ya? 😁 atau malah dua-duanya? karena dua-duanya perlu? 🙈

Aaaaaak, kalau dua-duanya budgetnya berapa? 😄. *kemudian bimbang. 😂

Karena bimbang itu pula, saya kemudian tsurhaat malam sama si pemilik emakceriwis.com yang notabenenya suka gonta ganti hp dan punya hp semerk sama Mas Rangga.

Lalu apa katanya? dia bilang kalau sebagus-bagusnya smartphone, tetap punya kekurangan untuk memotret dalam gelap (nah iya, ini kerasa banget efeknya waktu motret di Bromo kemarin). Smartphone canggih (a.k.a smartphone mahal) memang akan sangat bagus hasilnya (bisa terlihat seperti hasil kamera) untuk siang hari, katanya lagi. Tapi untuk malam hari, apalagi dalam gelap, belum tentu.

Memotret mengandalkan smartphone memang membutuhkan pencahayaan yang cukup dan penentuan angle yang pas. Soal angle ini juga dibutuhkan jiwa seni dan latihan yang banyak. Tapi soal PENCAHAYAAN ini mutlak perlu. Foto menggunakan smartphone paling tidak baik digunakan untuk malam hari, kecuali kalian punya studio mini yang membantu. Studio mini ini biasa digunakan blogger dalam food photography dan foto produk.

Tapi untuk memotret pemandangan saat jalan-jalan tentu kita tidak sedang di dalam ruangan, nah di sinilah salah satu masalah muncul. 😅

Sebab tanpa pencahayaan yang cukup (terutama bantuan sinar matahari) foto smartphone pada malam hari sangat jauh dari sempurna (berdasarkan pengalaman saya).

Kemudian saya mulai mengerucut untuk memilih membeli kamera~~ 😃.

Tapi... tapi.. tapi.. bagaimana kalau umur smartphone saya sudah tidak lama lagi? apakabar smartphone saya yang hanya dua jutaan ini dibanding smartphone Mas Rangga? akankah saya mengikuti jejaknya demi foto-foto beautiful yang kelak akan saya pajang di IG? 😂

Temukan jawabannya di postingan berikutnya.  😁

Beruntung sekali saya menemukan jawabannya di postingan Mbak Antung pemilik blog www.ayanapunya.com di web Kumpulan Emak Blogger yang berjudul:
Pertimbangan Sebelum Mengganti Ponsel.

Setidaknya, ada empat pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum mengganti ponsel, tulis Mbak Antung.

1. Tentukan jenis ponsel yang diinginkan. Kalau bisa lebih baik dari ponsel sebelumnya. Saya ingin ponsel dengan kamera sebaik punya Mas Rangga~~😂

2. Lakukan perbandingan harga dan merk ponsel. Situ yakin mau beli ponsel seharga sembilan juta? coba bandingkan harga dengan merk lain. 

3. Pertimbangkan umur pemakaian ponsel. Nah ini penting. Jangan sampe hanya karena menuruti keinginan, gonta ganti ponsel mulu. Sesuaikan dengan kebutuhan. Saran Mbak Antung, kalau memang kita tipe yang tidak terlalu memusingkan tren terbaru, dan awet menggunakan satu jenis ponsel, gak papa beli ponsel yang sekalian bagusan, sekalian mahalan tapi awet tahan lama. (((Gak papa))) 😄

4. Sesuaikan isi dompet, jangan ngutang!. Catet. Bold. Underline. Stabilo gede-gede. Jangan ngutang!. 😅. Ini yang dinamakan antara kebutuhan dan kenyataan. 😂. Kudu sabar kalau memang uangnya belum cukup. Beli yang bekas pakai gak papa, tulis Mbak Antung. Atau kalau memang keukeh dengan merk hp tertentu, ngidam banget, ya nabung dulu. Siapa tahu setelah tabungan cukup harganya turun ya kan? 😉.

Saran Mbak Antung ini pas banget di hati saya yang sedang bimbang ini. 💕💕. Juga pas banget buat kalian yang sudah kepikiran ganti ponsel baru. 😘.

Kalau boleh menambahkan, mungkin juga perlu dibuat analisis kebutuhan antara mana yang lebih mendesak dan prioritas dengan mana yang tidak. (((Analisis))). Duh rada berat ye bahasa statistisi. Apa-apa kudu dianalisis dulu. 😅

Nah!. Maka setelah menimbang dst, memutuskan dst, 😆. Menurut analisis saya, 🙈, saya akan tetap bersabar dengan smartphone lama saya ini, dan menabung untuk membeli kamera yang menunjang hobi foto saya. Biar dua-duanya dapet. Ya ponsel pintar, ya kamera.

Dadaah-dadaah melambai sama ponsel Babang Nicho..😁

KECUALI

Kecuali Bang Nicho ganti jadi artis bintang iklan merek lain dengan kualitas hasil foto tetap sekeren itu serta harga lebih murah meriah dan membumi. *eh ~😷

Mungkin saya akan menyatakan, pikir-pikir, heheh.


Salam. ~~😊

You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



9 komentar

  1. Semoga kamera baru segera di genggaman mba..

    Tapi menurut aku lebih penting "men behind the gun" nya kok. Tapi klo udah modal skill punya+alat oke, hasil mmng cakep...

    ReplyDelete
  2. Saya juga ngebet euy punya kamera yang bagus tapi ya itu harganya lumayan mahal. Heu

    ReplyDelete
  3. Yeay! Jadi pengen ikut nyari2 review kamera yang bagus dengan low budget... 😄 ayok cari sama2

    ReplyDelete
  4. Mbak, postingannya isi kegalauanku juga. Tapi kayaknya aku sepemikiran sama Mbak, nabung dulu biar bisa beli kamera. Kebetulan dah lama pengen beli kamera saku mirrorless

    ReplyDelete
  5. Then, the subsequent step is to head means down to} an affiliated app’s reside sportsbook. It’s the middle of the third inning, and St. Louis Cardinals supervisor Oliver Marmol is about to make a stormy early-July Saturday afternoon slightly gloomier for Kevin, a 27-year-old Allentown resident. 솔카지노 I don't want further spice on prime of the sports-fandom stew I've cooked for myself over the past several of} years. In my transient time with it, sports activities betting introduced extra nervousness than pleasure. The advantage of sports activities betting is when some cash is involved. Any amount you could have} can earn you some revenue lengthy as|so long as} you bet on a good site.

    ReplyDelete