Statistisi

-146- Menilik Posisi Strategis BPS

Friday, March 28, 2014

Sesuatu hal kecil yang dilakukan terus menerus
Selalu akan membuahkan hasil 
(Istikmalia)

Bismillahirrohmanirrohim. 

Pagi ini, saya membuka pesan wa di salah satu grup kepenulisan yang saya ikuti, ada berita dari seorang blogger yang ternyata mampu menghasilkan jutaan rupiah, cukup dari tulisan-tulisan yang ia hasilkan di blognya. Tidak hanya sekedar berbagi pengalaman, sang blogger tersebut juga menitipkan pesan, bahwa sebuah blog yang dirawat, diurus, kelak pasti akan menghasilkan sesuatu. Jadi, pendapatan seorang penulis itu tidak melulu harus dari menulis buku, semua hal kecil -seperti rutin menulis di blog pribadi- suatu saat juga dapat menuang sukses. Bahkan, kumpulan status di facebook saja bisa menghasilkan. Tentu saja, barangkali blog saya ini masih jauh dari kata -diurus- tadi, haha. Mengingat hari ini tepat satu bulan -mulai dari tulisan terakhir saya tertanggal 28 Februari- blog ini baru sempat diurus. Setidaknya, saya tetap berusaha mengurusnya, ^^. 

Satu bulan ini, saya cukup disibukkan dengan beberapa deadline pekerjaan kantor. Belum selesai satu-muncul satu lagi- selesai yang ini- muncul kembali yang itu. Pekerjaan yang tentu tidak jauh dari pendataan-entry data- analisis. Jumat lalu, saya sempat hampir meluapkan emosi, saat datang ke sebuah kantor pemerintahan untuk ke empat kalinya. Rasanya sudah cukup lelah bolak-balik mendatangi kantor tersebut, dan di kali keempat itu, saya memang akhirnya mendapatkan datanya, tetapi pesan setelah mendapatkan data tersebut,

"Mbak, tolong ya, ini di copy dulu, nanti dikembalikan lagi ke kami"

Mungkin karena cara bicaranya, yang seolah memposisikan saya sebagai pengemis (data),  membuat saya cukup menahan nafas beberapa detik, mengeluarkan mosi -lewat tatapan mata- tidak sependapat sekian detik, dan di detik berikutnya, saya sudah bisa mengendalikan diri. Mengingat betapa berharganya data yang akan saya dapatkan, pergi dengan sebuah senyuman rasanya jauh lebih terhormat. Sesampainya di kantor, tadinya saya sudah merencanakan sebuah curhatan berdarah nan dramatis penuh airmata, sampai saya menemukan seorang kawan kantor yang ternyata telah lebih dahulu melakukannya. Hal ini terkait dengan respon masukan data untuk BoQ (Bill of Quantity) dari sebuah instansi yang menemukan jalan buntu, sementara batas waktu pengumpulan telah lewat. Kebuntuan ini digawangi oleh sang Kepala Instansi yang tetap pada pendiriannya untuk tidak bersedia memberikan data. Ketidakfahaman akan manfaat yang akan diperoleh dari data tersebut menjadi sebuah kendala berarti. BoQ sendiri merupakan data strategis yang sangat dibutuhkan oleh BPS, sebagai bahan penghitungan IKK (Indeks Kemahalan Konstruksi) yang nantinya akan digunakan untuk menghitung alokasi penghitungan DAU (Dana Alokasi Umum) masing-masing daerah. Pemikiran pragmatis seperti "apa sih untungnya buat saya?" faktanya memang masih menggelayut di benak banyak responden. Sementara, keuntungan secara langsung dalam bentuk fisik ataupun materi dari perekaman data BPS agaknya sulit untuk dapat dijelaskan secara gamblang. Seperti pertanyaan yang seringkali muncul dari masyarakat awam saat menjadi responden Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) ataupun Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional), 
"Jadi nanti, kami dapat bantuan apa setelah di data?"

atau keluhan yang baru-baru ini saya terima. 

"Rumah saya di datangi, ditanya punya wc apa gak, luasnya berapa dihitung, atapnya pake apa dicatat, sampai sekarang belum juga dibikinkan wc, urus rumah bedah juga belum dapat-dapat"

Saat saya melakukan pendataan untuk LNPRT (Lembaga Non Profit Rumah Tangga) saya juga memiliki pengalaman serupa. Responden LNPRT saya -entah mengapa- terlihat khawatir sampai bertanya, apa kami -BPS- bekerjasama dengan BPK. Data yang diberikan juga terkesan ditutup-tutupi. Responden saya juga tidak bersedia memberikan data terperinci per item kegiatan, meski sudah saya jelaskan dengan semaksimal mungkin kegunaan data dari pendataan ini. Berhubung, kegiatan ini akan dilaksanakan rutin setiap tahun, dan berkemungkinan besar responden saya akan menjadi responden kembali di tahun-tahun yang akan datang, hal penting yang ingin saya lakukan adalah pendekatan secara personal. Membangun hubungan baik dengan responden, bagi saya merupakan langkah awal terbaik yang dapat dilakukan untuk hubungan panjang yang berkelanjutan, sembari terus memberikan pengertian dan berusaha meyakinkan tentang betapa besarnya manfaat data ini untuk keberlangsungan pembangunan bangsa ke depan. 

Selain ketidakfahaman akan pentingnya suatu data, ketidaktahuan responden terhadap apa itu BPS sebagai sebuah lembaga, seringkali juga menjadi hambatan tersendiri. 
BPS sebagai Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) mempunyai tugas menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas:lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan, dan relevan bagi pengguna data. Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi program-program agar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat, sehingga tujuan pembangunan, diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dapat dicapai dengan efektif. Sesuai UU No, 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan PeraturanPresiden Nomor 86 tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik, secara kelembagaan, BPS ditegaskan sebagai instansi vertikal. Oleh karena itu BPSmempunyai perwakilan di daerah yaitu BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota yang merupakan bagian integral dari BPS Republik Indonesia. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalampenyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan danmemberikan pelayanan data dan informasi statistik dasar baik di pusatmaupun di daerah. 
Selanjutnya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, menempatkan BPS pada posisi strategis dalam mengembangkan Sistem Statistik Nasional, baik di pusat maupun daerah. BPS menjadi Badan yang bertanggungjawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk itu, BPS mengeluarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah yaitu denganmenetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK).
Visi BPS
Visi BPS 2010-2014 dibangun dengan memperhatikan berbagai kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan yang dihadapi dari pihak luar dengan landasan pemikiran proaktif. Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, maka Visi BPS 2010-2014 disepakati sebagai berikut: “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua” 


BPS adalah lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok menyediakan dan melakukan koordinasi ketersediaan data dan informasi statistik pada lingkup nasional maupun daerah. Kata “pelopor” mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata “data statistik yang terpercaya” yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yangsebenarnya. Kata “untuk semua” dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS.


Pelatihan Petugas Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 yang baru saja usai

Posisi strategis BPS dalam mewujudkan perstatistikan secara nasional ini menjadi posisi tawar yang sangat menjanjikan sekaligus legitimasi bagi BPS untuk memasuki berbagai lini aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.  BPS baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan pembangunan bangsa yang berkelanjutan. 

Ya, itu dia. Pembangunan bangsa. Dua buah kata yang saya rasa, cukup tepat mewakili seluruh manfaat kegiatan pendataan yang dilakukan oleh BPS. Data statistik digunakan sebagai parameter pengambilan berbagai kebijakan dan program pemerintah. Data statistik juga menjadi salah satu instrumen yang terukur bagi perumusan pembangunan yang tepat guna dan tepat sasaran, serta menjadi salah satu instrumen kuat bagi evaluasi pencapaian pembangunan. 

Saat berbicara tentang keberhasilan sebuah pembangunan, tidak cukup hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui angka. Para pengambil kebijakan akan mulai melihat berapa angka pertumbuhan ekonomi, inflasi, KHL (Kebutuhan Hidup Layak) PDRB suatu daerah IPM (Indeks Pembangunan Manusia), bagaimana keadaan angkatan kerja, kondisi sosial ekonomi, dan indikator-indikator lainnya.  Jadi, saya membayangkan barangkali para insan statistik mulai dapat memikirkan hal-hal kecil yang dapat dilakukan untuk memperoleh hal besar yang menjadi impian bersama -data statistik terpercaya untuk semua-. Hal-hal kecil itu bisa berupa sapaan hangat kepada responden, seutas senyuman untuk para pengguna layanan, memberikan penjelasan dan pengertian tentang kegunaan pendataan secara bertahap dan perlahan, dan sebaris kata "terima kasih". 

Hal-hal kecil ini saya sebut juga dengan istilah "bertetangga dengan responden", itu semacam kondisi untuk senantiasa membaur, menjalin kedekatan, dan membentuk hubungan mutualisme. Karena kita bertetangga, maka sudah selayaknya, kita bertegur sapa, saling berkunjung, memberi hadiah, dan saling bergantung jika ada keperluan. Secara praktik, kita bisa memulainya dengan susunan tatanan kata dalam surat pengantar permintaan data. Kita bisa mengawalinya dengan salam hangat dan ucapan terimakasih atas bantuan data yang sudah diberikan selama ini -seringkali bagian ini terlupakan- lalu menuliskan manfaat strategis dari data. Sesekali memberikan hadiah juga perlu, tidak berarti sesuatu yang berkenaan dengan materi, bisa dikemas dalam bentuk sertifikat penghargaan atau hal lain yang mungkin terlihat enteng dan remeh, tetapi sangat besar manfaatnya bagi BPS di kemudian hari.

Akhir kata, untuk lebih memasyarakatkan BPS dan peran besarnya, membutuhkan kerja keras dan usaha. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi. Salam PIA.




You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



0 komentar