Karya

Perjalanan Menulis Setahun Belakangan

Wednesday, December 21, 2022


Bismillahirrahmanirrahim. 

Tahun 2022, alhamdulillah terbit dua buku anak. 

Sebelumnya, disclaimer dulu dah 😅 kalau saya cerita buku terbit, artinya itu bukan hasil produktifitas di tahun terbitnya. Tapi bisa berbulan-bulan hingga tahunan masa sebelumnya (proses kreatif pembuatannya). 

Yha emang gitu guys jalan penulis. Tidak ada yang instan sekali nulis cespleng langsung terbit. Kudu punya stok SABAR yang panjaaang dan awet. 😃

Kedua buku tersebut adalah: 

86 DONGENG TERNAMA INDONESIA 

(Terbitan Elex Media Komputindo. Terbit Bulan Februari, 2022)

10 MALAIKAT ALLAH

(Terbitan Kanak. Terbit Bulan September, 2022)

Alhamdulillah binimatihi tatimmussalihat. Kedua buku ini ialah hasil proyek berjamaah (kolaborasi). Ini pengalaman pertama buat saya mengetuk pintu penerbit mayor untuk kategori buku anak. 😭

86 Dongeng Ternama Indonesia ialah hasil riset bersama 86 penulis TIM WIN. Darinya saya belajar banyak mengenai khazanah perdongengan Indonesia yang ternyata SANGATLAH KAYA. Saya memilih meriset dongeng dari Sulawesi Tenggara, kemudian mengangkatnya bersama 85 dongeng ternama pilihan dari seluruh penjuru Nusantara. 

Buku ini disusun atas keresahan terhadap bacaan dongeng anak yang masih sarat akan nilai yang tidak layak untuk dibaca anak. Masih ada yang berisi kekerasan, pernikahan sejenis, hubungan cinta antar saudara kandung, mistis yang berlebihan, dan banyak lagi. Kami meriset sumber dasar cerita, kemudian menuliskan ulang untuk menghadirkan bacaan berkualitas dan ramah cerna untuk anak. 

Masyaallah tabarakallah, buku ini sudah dua kali cetak ulang dalam waktu yang sangat singkat (tidak menyangka). Termasuk salah satu buku yang bagus penjualannya di Gramedia. 

Berikutnya, insyaallah berlanjut keangkut di proyek penulisan berikutnya bersama Elex Media Komputindo (EMK), bersama 50 penulis TIM WIN dalam pengerjaan buku cerita anak islami. Insyaallah akan terbit di tahun 2023. 

Buku Kedua: 10 MALAIKAT ALLAH

Buku ini merupakan hasil kolaboratif bersama empat penulis lain. Pengerjaan buku ini memberikan saya insight baru tentang proses kreatif penerbit mayor yang ternyata melibatkan banyak pihak dan kerja sama tim. Ada editor, ada development, ilustrator, dan banyak lagi. 

Ini juga menjadi salah satu pengalaman saya PUSING SEKALI dalam proses kreatif menulis buku anak. 😅 Membuktikan kalimat sakti di setiap pelatihan buku anak yang selalu didengungkan, "menulis buku untuk anak itu lebih menantang dan sulit dibandingkan mengerjakan skripsi atau tesis" 😅

Lalu setelah bukunya jadi, suami saya komen: "gini doang, lama banget nulisnya" wkwk. Buat orang yang tidak terjun di dunia kepenulisan ya memang kelihatannya simpel, cuma gitu doang 😂.

Alhamdulillah, pengalaman perdana mengerjakan kategori buku anak islami. 😘

--

Berikutnya, catatan apa yang telah saya lakukan setahun belakangan ini. 

Tahun 2022 ini, saya tidak banyak menulis. Fokus ke hamil dan lahiran. 😊

Baca juga: Cerita Tentang VBAC

Tahun ini ialah tahun RISET untuk pengerjaan (insyaallah dua buku anak) yang sedang dikerjakan. Kalau prosesnya di 2022, terbitnya paling cepat ya 2023, tapi bisa juga di 2024 atau 2025 (dan kemungkinan lain yang tidak terduga). Yha biasalah proses kepenulisan memang banyak tahapannya. Tapi semoga cepat ya! 😘

Proses risetnya juga dilakukan bakda lahiran (setelah Juni) 😅. Pokoknya syantai cincailah tahun ini waktunya urus bayi dulu. 😗

Subhanallah, luar biasa pengalaman riset kali ini. 

Untuk sampai di tahapan acc ide naskah oleh editor, saya sudah melalui tahap: 

RISET 685 BUKU BACAAN ANAK DARI TOTAL 1.450 TARGET BUKU BACAAN DALAM WAKTU SATU BULAN. 😶

Waktunya sesingkat itu, dan saya bisa meriset sebanyak itu. Walaupun tidak kuat menyelesaikan target bacaan (insyaallah akan dicicil terus pelan-pelan). 

Gimana Rasanya? PUSING, PENING, MUAL 😂 tapi alhamdulillah menyenangkan. 

Hasilnya? alhamdulillah masyaallah saya jadi punya banyak wawasan tentang bacaan anak, bahkan sampai hafal spek spek buku, sampai hafal gaya setiap penerbit yang khas, jadi kaya wawasan tentang jenis-jenis buku, jadi tahu banyak nama penulis buku anak. Jadi tahu bagaimana menulis buku anak sesuai peruntukan umur, dan banyak lagi. 

Selanjutnya? menerima tantangan untuk mengirim list 40 ide buku anak beserta proposal uji idenya. Itu semua dikerjakan dalam waktu SATU MINGGU. 

Tentu saja saya enggak kuatlah PEMIRSAH 😆. Saya hanya mampu memenuhi list 40 ide. Dari 40 itu, saya hanya mampu menguji 17 ide ke hadapan editor. 

Waktu di tahap list ide dan pengujian ide, sejujurnya saya clueless. Enggak tahu mau bikin buku apa, idenya apa (mana pekerjaan kantor sedang banyak-banyaknya 😀).

Di hari deadlinennya, saya salat hajat dua rakaat, minta petunjuk sama Allah, minta ide ke Allah. Berdoa gini kira-kira: ya Allah saya enggak sanggup memenuhi target riset, namun saya percaya padaMu. Jka memang jodohnya, insyaallah ide saya akan masuk ide eksekusi dan terbit. 

Habis salat, buka Quran secara acak. Lalu disitulah subhanallah ide saya dapatkan. 😭 Dari 17 ide yang saya ujikan, dua judul ide memang sedari awal saya yakin sangat kuat dan akan lolos. Dua ide tersebut mengambil dari petikan ayat Quran dan hadis. Enggak tahu, feeling saya sedari awal dua ini sangat khas dengan penerbit yang saya tuju. 

Dan benar feeling saya, dari 17, dua ide masuk sebagai ide potensial yang hampir eksekusi (saya masih perlu revisi ide). 

Setelah tiga kali bolak balik revisi ide, akhirnya editor menyampaikan kalau ide saya beririsan dengan ide penulis lain yang sudah di tahapan naskah, tapi editor masih ingin mempertahankan ide saya, karena judulnya sangat kuat. 

DAN TENTU SAJA ITU MEMBUAT SAYA CLUELESS LAGI. 😅

Karena menulis untuk jenjang yang semakin rendah artinya emakin harus sederhana dan saya belum berpengalaman tentang itu. 

Artinya yha, semakin kita menulis untuk jenjang pembaca rendah, harus semakin kreatif inovatif gitulah 😅 dan tentunya enggak gampang. Bisa dibayangkan kita sedang berkomunikasi dengan anak-anak balita, kan masih agak sulait ya, karena mereka pun belum pandai-pandai amat dalam membaca juga berbicara. 

Buku harus dibuat sesederhana mungkin, dan bisa mengena ke anak-anak. 

Lama sekali saya mengendapkan diri 😅 sampai ditanyain mana nih progres idenya (mana waktu itu sedang pindahan pula, udah gak kepegang lagi urusan riset). 

Tapi bismillah belajar untuk profesional, istiqamah mengikuti jadwal (karena ini penerbit mayor, nanti bakal melibatkan banyak tahapan dan banyak orang). Tentu enggak bisa lambat-lambat sesuka hati.

Akhirnya saya MERISET ANAK-ANAK SENDIRI. 😂 Saya melihat perilaku mereka terhadap buku. Apa yang mereka sukai dari sebuah buku. Apa yang mereka butuhkan. Bagaimana ketertarikan mereka terhadap buku bacaan. Berapa lama mereka betah berlama-lama dengan satu buku. Bagaimana respon mereka saat dibacakan. Buku seperti apa yang mereka sukai, spek bagaimana yang mereka butuhkan. 

saya PERHATIKAN, AMATI. PERHATIKAN, AMATI. 

Dan kemudian sampailah saya pada kesimpulan bahwa oh anak balita butuh buku dengan spek begini, model teks begini, model bacaan yang begini, dengan jumlah halaman sekian, dengan ukuran buku sekian, jenis kertas begini, dsb.

Lalu ketemulah saya formula bentuk buku yang ingin saya tulis, alhamdulillah. 😧

Itulah format yang kemudian saya ajukan, dan alhamdulillah memukau di mata editor sehingga ide buku diterima. Insyaallah sekarang berlanjut di tahapan naskah. 

Masyaallah panjang juga ya cerita saya kali ini. 😀

Demikianlah kaleidoskop ala-ala ini. Menyimpan kenangan perjalanan kepenulisan sepanjang Tahun 2022. 

Teman-teman bagaimana, ada kabar apa setahun belakangan ini? 😊

You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



0 komentar