Celoteh

-280- Hidup Sehat Tanpa TBC

Tuesday, February 06, 2018



Bismillahirrahmanirrahim.

Ketika tahu Collaborative Blogging yang kali ini ditulis oleh Mbak Nia Hesti Aprilia pemilik blog http://www.eclairer.id/, nangkring cantik di web Kumpulan Emak Blogger berjudul:


Saya juga diam-diam terhenyak, 😅
.
.
Tik
.
Tok
.
.
Tik
.
.
Tok
.
.
.
Rasanya saya tidak ada ide untuk menanggapi. 😝 maafkan saiiyaaah Maaak. Saya bener-bener tidak punya pengetahuan apapun tentang TBC. 😇 Jadi kali ini maafkeun sayalah yang paling lelet bin telaat menanggapi post trigger Mak Nia. Selain, halasyaan kesyibbukan belajar membangun komunitas baru. 😍


Saya juga alhamdulillah tidak punya riwayat TBC. Salah satu penyakit yang dulu saya idap waktu jomblo, *eaa apa hubungannya ini, :p adalah radang tenggorokan akut, :D. Dalam satu bulan saya bisa kumat-kumatan berkali-kali. Lalu, setelah menikah, alhamdulillah sembuh dengan sendirinya. 

Jadi, apakah ini yang dinamakan penyakit jomblo?? ahahaaha :p. 

Ok, baik, kita kembali ke pokok bahasan utama kita. 

Hidup Sehat Tanpa TBC :)

Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F Moeloek pada tahun 2017 lalu menyatakan, saat ini Indonesia menduduki peringkat nomor dua terbanyak penderita tuberkulosis atau TBC setelah India. 

Dari laman katadata.co.id disebutkan bahwa TBC juga termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa jumlah kasus baru TBC pada tahun 2015 telah mencapai 10,4 juta jiwa, meningkat dari sebelumnya yang hanya 9,6 juta jiwa. Adapun jumlah temuan TBC terbesar adalah di India sebanyak 2,8 juta kasus, diikuti Indonesia sebanyak 1,02 juta kasus kemudian Tiongkok sebanyak 918 ribu kasus. 

Persis seperti kata Mbak Nia, bahwa ternyata TBC ini merupakan penyakit menular silent killer yang sama berbahayanya seperti penyakit jantung. Disebut pembunuh diam-diam karena gejalanya bisa seperti batuk dan sesak napas biasa namun tahu-tahu telah menyerang bagian organ lain. Nah, saya juga baru tahu bahwa TBC tidak hanya menyerang paru-paru. Tapi juga dapat menginfeksi organ tubuh lain misalnya kelenjar getah bening, usus, tulang dan bahkan otak. 

TUBERKULOSIS (TBC)

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang biasanya menyerang organ pernafasan paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seorang penderita batuk, bersin atau berbicara hingga air liur menyebar melalui udara. Anak-anak, orang tua atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan tertular. 

Dari laman alodokter.com dijelaskan bahwa kuman TBC menyebar ketika seseorang dengan penyakit TBC paru aktif batuk, berteriak, tertawa atau bersin. Orang terdekat bisa saja menghirup udara yang sudah tercemar bakteri TBC sehingga akan masuk dan bisa menjadi terinfeksi. 

Bakteri dapat menetap di paru-paru dan mulai tumbuh  dan menginfeksi (TB Paru). Dari sana, bakteri dapat bergerak melalui aliran darah atau sistem limfatik ke bagian tubuh lainnya (TB Ekstra Paru) seperti ginjal, tulang belakang dan otak.Meskipun infeksi TBC di paru-paru atau tenggorokan dapat menyebar ke orang lain, TBC di bagian tubuh lainnya (TB ekstra Paru) biasanya tidak menular. 

Orang yang terinfeksi TBC namun tidak sakit TBC (tidak aktif) juga tidak bisa menularkan TBC ke orang lain. Orang-orang ini memiliki kuman TBC yang sedang ‘tidur’ (TBC laten). Kadang-kadang, seorang ibu yang memiliki penyakit TBC aktif yang belum diobati dapat menulakan bakteri kepada bayinya sebelum atau selama kelahiran (TBC bawaan), meskipun hal ini sangat jarang terjadi.

Gejala penyakit TBC pada umumnya dalah batuk terus menerus, umumnya di atas 3 minggu, batuk berdarah, sering berkeringat di malam hari padahal suhu ruangan tidak panas, badan lemah dan lelah, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. 

Nah, ini bagian yang cukup saya tahu. Tentang pengobatan TBC. Yakni dengan meminum obat  anti TBC setidaknya selama enam bulan lamanya. Obat ini harus diminum secara rutin dengan jadwal yang wajib dipatuhi. Jika tidak, dikhawatirkan bakteri TBC akan menjadi kebal (resisten) terhadap obat sebelumnya. 

Hidup Sehat Tanpa TBC

Agar hidup senantiasa sehat, bebas dari berbagai macam penyakit berbahaya, termasuk TBC, beberapa langkah berikut dapat kita lakukan: 

1. Menjaga Pola Hidup Sehat

Ini penting. Badan sehat dimulai dengan kebiasaan sehat. Mengikuti sunnah-sunnah yang dianjurkan Rasulullah dalam hal makan, bangun lebih awal, berolahraga dan menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan. Tentunya, kita juga perlu membiasakan diri dengan makan makanan yang sehat dan bergizi. 


2. Berpikir Positif Penuh Kesyukuran

Pikiran sangat berpengaruh terhadap kesehatan raga. Saya ingat di zaman sekolah dulu, berat badan saya bisa turun 5-6 kg dalam satu minggu saat ujian sekolah, *halagh malah curhat. :p. Sayangnya, sekarang kok kebalikan ya? makin banyak pikiran makin bertambah berat timbangan, 😁 *curhaat lagi 😅. Hidup dengan penuh pikiran positif dan kesyukuran akan membawa pengaruh pada hormon kebahagiaan dan sistem imun, sehingga seseorang akan terlindungi dan tidak rentan terhadap penyakit apapun.

 3. Menjaga Jarak Dengan Penderita

Jika ada anggota rumah tangga atau kenalan yang dekat dengan kita dalam keseharian dan terbukti positif terkena TBC aktif. Maka, menjaga jarak dengan penderita adalah hal aman yang dapat dilakukan. Terutama berupaya memisahkan peralatan makan minum, tidak terlalu dekat saat berbicara atau menggunakan masker agar lebih aman.

4. Waspada Gejala Penyakit

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Acapkali ada yang tidak beres dengan kondisi tubuh, upayakan untuk segera berobat atau minimal segera istirahat cukup dan perbanyak makan buah serta minum air putih. Hal ini tentu saja sebagai bentuk pencegahan. Jika kita merasa tanda-tanda TBC mulai datang seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter dan mencari solusi pengobatan sebelum terlambat.

Nah, demikian hal yang baru saja saya dapatkan tentang TBC. :)

Semoga dengan ini kita menjadi semakin sadar dan tahu serta waspada terhadap TBC.

Ayo, pelihara hidup sehat! :)



#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikDanBahagia
#15HariBercerita
#HariKe-3

You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



4 komentar