Quran

-6- Bukan Tidak Mampu, Tapi Tidak Mau

Thursday, September 08, 2011


          Banyak orang bertanya, pada saya terutama, bagaimana bisa melakukan hal-hal yang begitu luar biasa, tentu saja di mata mereka. Seperti halnya, berinteraksi dengan alquran, mampu membacanya dengan tajwid yang sempurna, menghafalnya sampai di luar kepala, memaknainya meskipun dengan terbata, lalu mengamalkannya.



            Banyak yang merasa tidak sanggup, faktor usia, pekerjaan, beban amanah, kesibukan mengurus anak, kuliah atau alasan yang paling tren terdengar “saya tidak bisa menghafal, saya sulit untuk menghafal, saya pelupa…”. Tapi saya heran, toh mereka juga sanggup menghabiskan berjam-jam waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya, menghabiskan banyak waktu untuk menamatkan keping demi keping episode film kesukaannya, membaca banyak novel,  membagi banyak waktunya untuk bertumpuk-tumpuk pekerjaan rumah, amanah organisasi dan sibuk dengan jadwal-jadwal penting, bahkan ditengah kesibukan yang katanya ‘luar biasa sibuknya’ itu masih sanggup mengawasi update terbaru berita-berita di Facebook, tweet, memperbarui akun, upload foto, saling membalas status.

Lalu yang mengatakan tidak bisa menghafal, sulit menghafal, pelupa… ah, masak iya?. Ingat kembali waktu SD dulu, toh kita bisa menghafal perkalian sampai seratus, sanggup menghafal pasal-pasal UUD 1945, menghafal nama-nama menteri. Kalau sekarang lupa, ya wajar saja karena kita tidak pernah mengulanginya lagi, kita hanya mengingatnya sebentar, sesaat menjelang ujian saja. Setelah berumah tangga, ingat kenapa kita bisa hafal bumbu-bumbu masakan, padahal dulunya mungkin ada dari kita yang tidak bisa samasekali memasak? Ya, mudah saja kan…. Karena kita terbiasa melakukannya, berulang-ulang, setiap hari, melewati masa-masa eksperimen yang sulit, namun terasa mudah pada akhirnya…
Kemudian kita berdalih tidak mampu meluangkan sedikit waktu hanya untuk menghafalkan alquran, benarkah?
Bukankah Alloh sudah menakdirkan kita semua bisa dengan mudah mengingat alquran, seperti firmannya dalam potongan ayat  “Wa laqod Yassarnal Qurana Lizzikri fahal mim Muddakir?”, potongan ayat ini empat kali Alloh ulang dalam satu suroh Al-Qomar, Bukankah telah aku mudahkan Alquran sebagai peringatan, maka adakah yang mau mengambil pelajaran?. Seolah Alloh menyentak kita “ ini lho, sudah aku mudahkan buatmu…. Sudah aku mudahkan buatmu…sudah aku mudahkan buatmu…sudah aku mudahkan buatmu…. Adakah yang mau? Adakah yang mau? Adakah yang mau? Adakah yang mau?....


Tanjung Selor Kota Ibadah
Jumat, 27 Mei 2011
Sebagai bahan perenungan  disisa usia yang semakin hari semakin berkurang
“Robbanaj’alna wa awladana wa ahlana lil Qurani Hafadzoh…” amin… ya mujibas sailin…

You Might Also Like

Terimakasih telah membaca dan meninggalkan jejak komentar sebagai wujud apresiasi. ^_^ Semoga postingan ini dapat memberi manfaat dan mohon maaf komentar berupa spam atau link hidup akan dihapus. Terima kasih.



0 komentar